Selamat malam Dua Belas.
Aku senang masih bisa menyapamu. Segalanya memang berubah,
seperti yang kita tau. Namun kamu tetap dua belasku. Hari ini lebih sunyi dari
keheningan biasanya. Tanpa senyum dan doa doa suci. Selain aku, hanya ada sepi
disini. Apa hari ini kamu juga sepi?
Hari ini adalah hari kita. Namun sekarang yang ada hanya aku
dan kamu. Berjalan sendiri sendiri, bergandengan dengan sepi.
“Selamat hari kita, sayang. Semoga Tuhan menjodohkan kita.”
Doa yang selalu ku ucapkan diam diam di setiap dua belas
yang kita lewati bersama, dulu. Setelah selesai bersujud kepada Tuhan. Masih
ingat? Aku yang selalu kamu suruh memimpin doa, doa kita. Kamu bilang, aku
lebih dekat dengan Tuhan, jadi doaku akan mudah dikabulkan. Tapi sebenarnya,
tanpa kamu sadari, kamu yang lebih dekat dengan Tuhan, doa mana darimu yang tak
dikabulkannya? Kau memang pandai merayu, termasuk merayu Tuhan.
Hari ini, dua belas yang kesekian ..
“Ya Allah, tetap senyumkan kami. Bagaimanapun keadaan kami. Jadikan
kami manusia dengan cinta cinta. Saling mengasihi dan penuh rasa kasih dengan sesama.
Warnai hidup kami dengan romansa, dan jauhkan kami dari elegi.
Ya Allah Sang Maha Cinta, kirimkan kami cinta cintaMu. Agar
kami tidak sesepi ini, agar kami tidak merasa sendirian. Kirimkan kami cinta
yang baik, yang menyejukkan, dan menangkan hati kami yang kadang resah. Kirimkanlah,
karena kami lelah dan bosan mencari.
Ya Allah izinkanlah kami mengucap doa doa, Kau Maha
Mendengar doa doa bukan? Iya, Kau pasti mendengar semua doa."
Biarkanlah doa menjadi media, membuatku tetap seakan menyentuhmu yang tak tersentuh. Memelukmu yang tak bisa ku peluk. Aku tau setelah ini, akan lebih banyak doa yang akan terucap, darimu, dariku. Untuk bahagia kita masing masing.
Pernah mengingatku dalam doa?
Aku tak selalu mengingatmu.
Namun doa adalah medianya
Dan aku berdoa setiap hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))