Kamis, 17 November 2016

UPROG Terkenang :)




Seperti janji yang sudah ku sebarkan hhh, aku  akan menuliskan perjalanan mmm cerita tiga hari ku bersama teman-teman Dacsakom (sebutan Himpunan Mahasiwa Komunikasi) di kampusku.

UPROG – UPGRADING ORGANIZATION
Claket, Mojokerto – 11-13 November  2016.


Day 1- Jumat, 11 November 2016.

Hari pemberangkatan ke Claket. Aku terpisah dari rombongan. Karena masih kudu kerja dulu hari itu dan baru bisa berangkat seusai maghrib. Beruntung ada sepasang teman yang baik hatinya yang  nebengin aku , Isbat dan Dhito. (eh btw mereka bukan sepasang hhh) Tapi sebelum berangkat, dikerjain dulu sama panitia yang udah di TKP, buat beli pisang sebelum berangkat. Alhamdulillahnya, masih ada bakul pisang yang tersedia. (dan ternyata ini nantinya bakal jadi makanan mewah pas disana)

Baru bener-bener otw jam 20.15 an, setelah Isbat dan Dhito menemukanku disuatu Indomaret di negeri anta berantah hhh. Berangkat dengan selow karena jalanan basah. Diiringi dengan playlist lagunya Dhito yang oke juga, cocok buat musik yang didengerin dijalan, tapi pas sore-sore hh. Singkat cerita kami sampai di villa asri sekitar pukul 22.15.

Sampai di villa, yang aku lihat hanyalah villa yang sepi karena peserta udah pada tidur dan panitia evaluasi. Jadi yang menyambut kami hanyalah Deby sang sie keamanan. Oh iya, di kepanitiaan kali ini aku dapet tugas yang antimainstream. Yaps, aku ditugaskan menjadi sie konsumsi! Skill masakku yang ala kadarnya ini akan diuji sebentar lagi.

Tugas pertamaku malam itu adalah menggoreng ayam-ayam jumbo! Ayam-ayam yang besok bakalan dimakan untuk sarapan bermenu soto ayam, yang ternyata enaakkk. Well, meskipun sie konsumsi ini isinya cewek-cewek tapi karena skill memasak kami masih ala kadarnya (dan nggak mau meracuni peserta nantinya, karena entah nanti rasanya gimana kalau kami yang masak hh) akhirnya kami mendatangkan masterchef yang berbakat, you know who? Yaps, Fathur Rahman sang Ketua Hima. Terpujilah kan, punya ketum yang jadi penyelamat lidah dan perut kita semua.

Ayam selesai semua digoreng, dan aku pun tertidur diantara panitia lain. Seingatku itu pukul 01.00 WIB … - take off to dreamland.


Day 2 – Sabtu, 12 November 2016

Aku terbangun pukul 04.15 WIB gegara alarmku bunyi, terus ada Rima yang dateng dan mengajakku berangkat. Yaps! Tugas menyenangkan pertamaku hari ini adalah “Ke Pasar”! sebenernya ke pasar ini adalah tugas paling biasa didunia. Tapi karna perjalanannya kudu turun bukit dulu, ngelihat gunung pagi-pagi, kabut tipis, udara supersejuk, pohon-pohon ijo, jalanan lengang, nggak ada polusi, matahari mau terbit…itulah yang bikin menyenangkan :D

Belanjanya cuma 15 menit, padahal perjalanannya hampir setengah jam hhh lamaan perjalanannya. Habis belanja, masak, dan mereka sarapan. Ini yang aku ceritain pure pakai sudut pandang sebagai assisten chef yang nggabisa ikut senam pagi (padahal pengen) dan nggabisa ikut jelajah dan berpetualang (padahal pengen) hhh, tapi karena kami kalian berenergi! Haha(devilaugh)

Karena penasaran juga, akhirnya aku menculik diriku sendiri buat nengokin adek-adek yang lagi berpetualang dan untung ada Derry yang mau nganterin aku keliling. Gamsahamnida. Keliling di rute yang bakal dilewati adek-adek, dan berhenti di beberapa pos juga. Total ada lima pos, yang mewakili enam divisi yang ada. Dan ketahuilah wahai para adek-adek, aku iri banget sama kalian karena kalau jelajahnya begini, aku juga pengennnnnn ikut sebagai peserta. Memang harus jalan kaki yang lumayan jauh dan agak panas. 

Tapi bisa melaluinya sama temen-temen bareng, dapet challenge yang menyenangkan ditambah pemandangan yang manjain mata sepanjang perjalanan…aku pengen punya pengalaman kayak gitu hikss. (haha ini kakak mellow macam apa coba) *abaikanlah, lanjut!

Aku kembali lagi ke basecamp (baca: kitchenroom a.k.a dapur) buat nyiapin makan siang. Tenang pemirsa, yang masak tetep Chef Fathur, aku cuma assisten kok. Setelah masak buat makan siang pun aku ketiduran…

Sorenya kudu bangun lagi nyiapin buat makan malem. Kegiatanku cuma gitu aja, hhaha nggak juga ding. Tapi hikmahnya, jadi termotivasi buat belajar masak lebih giat lagi ke Ibu, nggak cuma tinggal makan aja bisanya hh. Iya kalik, masa’ kalah sama Fathur yang cowok tapi jago masak. Suatu hari nanti aku juga pasti bisa jago masak, amin. Aminin juga ya hehe.


my yellowmellow id card (foto itu dipilih secara random oleh sang pembuat id card hiks - pas hidung berhansaplast)


with the masterchef

kalau dilihat secara langsung ini bwagus

semangatlah adek-adekku yang super :*


Pos 2

Pos 5, btw atribut tiap kelompok beda-beda. bebas! mau dikreasikan gimana :D


Malam Inagurasi

Agenda setelah makan malam yaitu, Malam Inagurasi. That make my night so yellow-mellow. Eitss sebelum itu, aku dipesenin sama sie acara dan mc, buat bikin kata-kata untuk renungan malam nanti. Iya, dadakan. Terusan aku minta Anggi buat ngasih aku instrument musik yang bakal jadi backsound nantinya, dan terpilihlah instrumentnya Yiruma yang berjudul Dreams. Yang pas aku dengerin instrument itu, banyak kata-kata terbang-terbang dikepalaku. Dan jadilah sederet kata-kata yang sebenarnya cukup tak beraturan, karena yang aku tulis adalah apapun yang lewat dikepala saat itu, dan pas ku baca lagi sambil dengerin musiknya yiruma itu, ini kenapa jadi baper baper sendiri, nangis-nangis sendiri (ini apa banget hahaha :’D) sebelum akhirnya Anggi tiba-tiba masuk ke kamar, “Dhan kamu kenapa?” “Aku baper nggik.” “Ayuk makan dulu.” …. (“nggik aku baper bukan laper” hhhh)

Setelah makan malem (dan akunya finish terakhir makannya) sampailah kita di acara menyenangkan lainnya. Iyaps, “Malam Inagurasi”. Jadi karya-karya adek-adeknya selama petualangan tadi ditampilkan disini, ditambah dengan penampilan drama musikal dari tiap kelompok. Sangat kreatif dan menghibur! Kalian bikin aku ngakak sampe sakit perut hhh. Gamsahamnida ya dek. Setelah itu siapa coba yang perform? Iyaaapsss Chayra on the stage. Yang menchayrakan harimu, hhhhduh. Disuruh perform dadakan. Dan ini pertama kalinya aku perform pake kacamata.(karena mata sebelah kiriku lagi sakit) dan seneng juga bisa mengisi malam yang menyenangkan ini, dan nyanyi bareng sama semuanya. Terus ngajakin adeknya juga yang dari tadi mencuri perhatian hhh, grup vocal dari kelompok Creation kalo ga salah. Dan akhirnya mereka lah juga yang bikin suasana jadi semakin menyenangkan, karena kami semua bernyanyi dan menari bersama. Setelah itu ada surprise spontan buat Anggi yang pas itu ulang tahun, dan ada juga Harris (adek kelas) yang ulang tahunnya barengan sama Anggi. Dan jadilah kami semua nyanyiin lagu ulang tahun buat mereka berdua. Ditambah episode tiup lilin yang diganti tiup obor haha. Semoga ulang tahun kalian edisi tahun ini, bakal jadi cerita ulang tahun terbahagia kalian ya :**

ta-raa

Seusai bernyanyi kami semua duduk melingkar, saling menggenggam teman yang ada disebelah kami masing-masing. Lampu dimatikan, instrument musik dinyalakan. Dan Anggik pun mulai berkata-kata. Jangan tanya aku gimana, karena udah pasti tau aku bakal gimana. Hahahikss. Anggi paling oke kalau urusan beginian, dan berhasil juga bikin suasana makin baper. Dan sampai sekarang kalau aku inget beberapa kata itu, masih haru juga. Bahkan pas nulis ini dan ceritain ini ke Ibu, Ibuku juga ikutan nangis hhhh. (eh sumpah ini beneran, aku juga gatau kenapa Ibuku baper gitu). Abis haru-haruan, kami nerbangin lampion harapan. Sumpah moment ini mirip banget kayak drama korea “Moonlight Drawn by Clouds” pas scene pangeran nulis keinginannya buat nemuin Ibunya pacarnya. Sebelum… ada lampion yang terbakar, ada yang nyasar ke aula di lantai 2, ada yang nabrak tiang, ada yang nyangkut di pohon, ada yang ga bisa terbang-terbang dan segala ekspektasi kemudahan dan keindahan pas nerbangin lampion di film-film romance lainnya. Gagal hhh. 

Jadinya malah film comedy karena bukannya terharu pas nerbangin, malah dibikin ngakak sama ngejar-ngejar lampion yang nyasar sama nyangkut tadi. Karena takut malah jadi kebakaran hhh. Tapi tetep tidak mengurangi misi malam ini, banyak juga kok lampion yang take off dengan sempurna, sampai diangkasa menghias langit malam yang bertaburan bintang dan terangnya bulan (duh jadi laper hh) Alhamdulillah, malam itu terang benderang padahal sebelumnya sempat gerimis dan mengkhawatirkan juga.

Seusai nerbangin lampion, jam bebas untuk semua. Dan sebelum aku mengambil jam bebasku, aku kudu memastikan bahwa sudah nggak ada lagi yang mau dimasakkin. Dan disaat-saat inilah pisang keju menjadi makanan mewah.. soalnya rasanya jadi enak banget kalau disini. Setelah masak untuk beberapa orang. Kami membuat forum galau hhh, ketawa ngakak sampai nangis buat ngedramatisir korban kami kali ini “Icha”. Tapi dia cukup strong melebihi apa yang dibayangkan, dari sekian lagu sedih galau melau yang kami nyanyiin buat dia, dianya tetep tangguh. Love you cha! Kamu udah lulus tempa-an. You are strong and life must go on. With or without him. :* dan karena icha nya nggak baper-baper akhirnya kami capek sendiri terus tepar – dan itu sudah pukul 02.30 WIB.


Day 3 – Minggu 13 November 2016

Seperti dugaan, aku bangun kesiangan. Mataku terbuka tapi dalemnya masih tidur. Akhirnya aku nekat mandi, dengan air es ituu. Dan akhirnya aku bener-bener bangun, soalnya kedinginan hh. Bikin sarapan dan sarapan bareng. Unfortunately, kursi yang dudukin ternyata rapuh, jadinya aku terjatuh dan sarapanku jatuh juga. Nggak sakit sih, tapi kaget, malu juga hhh. Nah habis sarapan ini lah cebur-ceburantime sambil ngakak karena menghibur juga sih…. Aku kira aku nggak bakal kena, karena siapa yang bakal cuciin piring mereka kalau aku diceburin. Hoho. Dan setelah cukup berkilah, aku diceburin juga akhirnya. It was so fun, meski kedinginan. Kedinginan bareng sampe mulut jadi kebiruan. Tapi masih bisa ketawa bahagia. Dan sebagai hukumannya, mereka yang nyeburin tadi yang nyuci piring hahaha. Foto-foto sebentar, dan aku mentas duluan karna gak kuat dinginnya, dan mandi untuk yang kedua kalinya. 



Setelah itu upacara pengukuhan, foto session dan kita pulang ke Surabaya…

Keluarga Besar Dacsakom 2016-1017

Keluarga Besar Dacsakom 2016-2017


Cobalah abaikan Gerry (1)

Cobalah abaikan Gerry (2) hhhh


Well, terimakasih banyak untuk Isbat sama Dhito yang udah nebengin aku dan mengantarku kembali pulang dengan cepat dan selamat hhe. Terimakasih untuk koor-ku Rima yang ngasih aku tugas yang menyenangkan, maaf kalau jarang ikut rapat. Terimakasih untuk masterchef Fathur yang udah masak-masakan yang enak-enak meski ini hanyalah PO yang identik dengan masakan rasa ala kadarnya, dan kamu mematahkan statement itu hehe. Terimakasih buat semua panitia yang udah bikin konsep acara sekece ini, ah kalian selalu kece :* dan terakhir terimakasih untuk semua Keluarga Dacsa baik yang lama maupun yang baru, you’re all awesome! Cause we are DAC! Different, Action, Creation!


"Bersamamu kuhabiskan waktu, senang bisa mengenal dirimu. Rasanya semua begitu sempurna, sayang untuk mengakhirinya. Janganlah berganti, janganlah berganti. Tetaplah seperti ini.. " - Sahabat Kecil, Ipank.

Terimakasih untuk cerita ini :)
Ini cerita dariku, mana cerita darimu?
:p
#uprogvol1 #uprogterkenang



Jumat, 04 November 2016

4 November 2016 - Politik, Agama dan Hukum ?




sumber : okezone.com



Rasanya tergelitik juga untuk ikut memberi opini terhadap berita yang sedang ramai sekarang. Pencalonan Gubernur DKI yang setiap periodenya tidak pernah tidak ramai. Meski itu termasuk pilkada, tapi beritanya seperti berita nasional. Karena memang, kata orang, Gubernur DKI adalah orang ketiga paling penting di negara ini setelah Presiden dan Wakilnya.

Basuki Cahaya Purnama atau Ahok yang dikenal tegas dan berani, kali ini harus mau dan bertanggung jawab atas perkataannya yang entah sengaja maupun tidak, dilaporkan telah melakukan penistaan agama. Saya sendiri juga melihat video rekamannya dan sangat menyayangkan, karena menurut saya, meskipun konteksnya pada saat itu adalah tidak sengaja dan tidak bermaksud apapun, tapi tentu saja hal seperti ini adalah hal yang sensitif bahkan sangat sensitif karena menyangkut agama - keyakinan - ideologi dasar.

Ahok yang kita ketahui elektabilitasnya cukup tinggi di pilkada mendatang ini tentu saja akan dihadang apa saja oleh lawan politiknya. Ahok yang dari kaum minoritas di Jakarta bahkan di Indonesia tentunya sangat mengejutkan bisa berada diposisinya saat ini. Isu SARA pun dilempar ke masyarakat mulai dari masalah ras dan lagi-lagi, agama. Namun tentu saja tidak semudah itu mengubah opini dan pendapat masyarakat Jakarta yang semakin cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Dan benar saja, isu SARA itu tidak terlalu berdampak dengan elektabilitas Ahok yang masih tinggi.

Hal ini pasti cukup membuat lawan politiknya harus memutar otak lagi dan mengatur strategi perang di pilkada nanti, mulai dari pencalonan AHY yang bagi saya sangat mengejutkan, ditambah pencalonan Anies di kubu lawannya dulu yang lebih membuat saya terkejut. Dan dalam hati berkata "politik bisa mengubah apapun" . Dari ketiga calon tersebut tentu hanyalah Ahok yang memiliki pengalaman untuk memimpin masyarakat. AHY yang belum berpengalaman di politik, begitupun Anies yang tiba-tiba saja dicalonkan menjadi gubernur.

Dan lalu, Ahok membuat kesalahan yang fatal. "Mulutmu Harimaumu" . Perkataan Ahok kala itu seakan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Terlebih kejadian ini terjadi tepat saat musim pilkada, sungguh menjadi kartu as bagi kedua lawan politiknya untuk 'menyingkirkannya'. Timing yang sangat pas, dan seperti blunder yang dilakukan Ahok. Ditambah blow up dari media nasional baik cetak, elektronik maupun media online. Dengan pemberitaan yang intens dan provokatif.

Hingga terjadilah Aksi Demo 4 November hari ini. Ribuan massa berdemo ke Jakarta mengatasnamakan jihad membela Islam. Ribuan massa. Dan tidak hanya dari Jakarta, namun dari seluruh Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa betapa krusialnya isu agama di negeri ini, negeri yang dimata negara lain terlihat luar biasa karena Bhinneka Tunggal Ika-nya, perbedaannya, ragamnya, tenggang rasanya dan toleransi beragamanya. Katakanlah Ahok memang bersalah dan dia telah meminta maaf dan akan diperiksa oleh aparat hukum, lalu apa sebenarnya tujuan dari aksi demo hari ini? Apakah agar Ahok mempertanggungjawabkan ucapannya? Atau agar orang non islam tidak jadi pemimpin? atau agar Ahok mundur dari pencalonannya? Allahualam.

Dan ada beberapa pemikiran dan pertanyaan-pertanyaan liar dikepala saya. Apa aksi demo hari ini murni karena jihad dan bukan karena ada kepentingan-kepentingan? mengingat dalam aksi demo hari ini juga diikuti oleh tokoh-tokoh politik dan bahkan mantan Presiden RI pun angkat bicara. Apakah kira-kira yang terjadi seandainya Ahok mendapat hidayah dan lalu memeluk agama Islam, apakah iya bisa membungkam opini-opini tentang dia yang disebut 'kafir' dan sebagainya dan lalu dia bisa menjadi calon gubernur dengan mudah? Saya rasa tidak. Karena menurut saya bukan agama masalah pokok dari kejadian ini. Bukan agama, tapi Ahoknya. Ahok yang dikenal tidak pandang bulu menegakkan birokrasi dan peraturan di DKI, tentu saja sangat berbahaya, menakutkan, penghalang bagi mereka yang bekerjanya tidak sesuai dengan aturan dan undang-undang yang ada.

Tulisan ini adalah opini pribadi saya, melihat permasalahan yang ada. Saya sendiri adalah orang Islam, hanya barangkali saya tidak mempunyai kapasitas tentang menghukum orang lain dengan ayat-ayat kitab suci saya, atas keyakinannya yang berbeda dengan keyakinan saya. Saya tidak sehebat itu, saya sendiri juga masih  banyak dosa. Biarlah itu menjadi urusan Tuhan. Yang saya yakini adalah agama saya mengajarkan kedamaian. Ini Indonesia, yang katanya seperti surga oleh saudara kita di palestina sana. Bisa hidup rukun berdampingan meski berbeda-beda agama. Kita bisa hidup damai dan merdeka karena rasa tenggang rasa yang kita jaga bersama selama ini, meski juga tidak bisa dipungkiri bahwa ada pasang surutnya. Saya juga bukan memihak Ahok dan nantinya dibilang menyetujui akan dipimpin oleh orang non-islam (karena saya warga Surabaya yang tidak perlu memilih diantara mereka bertiga)

Selebihnya, biarlah proses hukum yang akan menyelesaikan dan membuktikan kasus ini. Bagaimanapun hasilnya nanti, kita percayakan saja pada pihak yang berwenang. Kalaupun seandainya Ahok lolos dari kasus ini dan tetap jadi cagub dan Anda tidak suka dan tidak ridho Ahok jadi pemimpin. Ya jangan dipilih saat pemilu nanti. Sederhana kan? Toh juga kalau difikir-fikir, ini masih pencalonan, dan belum tentu juga Ahok yang menang.

Tapi kalau mereka sudah berkata 'bahwa mereka tidak mau Ahok jadi pemimpin mereka" hingga hal ini terjadi, bukannya itu justru mengaminkan bahwa yang akan menang di laga pilkada nanti adalah Ahok?

Allahualam.


- 4 November 2016 -

Ramadhani Syah Fitri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Bhayangkara Surabaya.