Kamis, 20 Februari 2014

Dua Puluh Ke - 20, Seriously?





20 Februari 2014, 05.00 pagi.

Aku membuka mataku, untuk yang entah kesekian ribu kalinya. Alhamdulillah, Aku masih hidup. Monolog pagi ini, “Sstt, Hey Dhan, Selamat ulang tahun, 20 tahun, tua kamu!!” “Hussshh, Ayo Dhan, Sholat dulu..”

Setelah sholat subuh, Ibu memelukku, memberiku ucapan selamat ulang tahun pertama hari ini, secara langsung. Aku bersyukur, diusiaku yang keduapuluh ini, aku masih bisa memeluk Ibu, merasakan damainya, hangatnya. Meskipun sampai saat ini, aku masih aja kepengen dipeluk Ayah hihi :’). Nanti dimimpi ya. Terus buka hape, ada beberapa sms yang masuk, ngucapin selamat ulang tahun. Dan yang pertama kali ngucapin sms itu adalah sahabat tercinta emmm bentar deh, sejak kapan oppa pake acara ngucapin pagi buta gitu? Mungkin lagi ngigau atau ngelindur kali ya, iya kali. Dibacanya emang kayak orang lagi ngigau, dan entah, aku lebih memilih dia ngucapin ini lain hari aja, kalo gini berasa bukan dia malah, hmm. :’) Oke, terus ada Fella, yang selalu ngasih ucapan pagi-pagi, terima kasih doanya. :’). Dua sahabat se-geng (hmmm haha) yang mengawali semua selamat ulang tahun hari ini.

Aku bukan termasuk orang yang mengidentikan ulang tahun dengan perayaan. Apalagi sekarang aku sudah, tua? Ehehe, duapuluh men! Dan laguku belum sampai 20 yang dipublish. Ehehe, cuma pengibaratan. Aku sebenernya juga sudah menyiapkan kado untuk pendengar dan pembaca (ku), tapi sayang nggak bisa tepat waktu, badanku drop seminggu ini. Jadi ditunda dulu, semoga bisa didengar dan dibaca beberapa waktu lagi.

Terima kasih Allah, masih mengijinkan aku bernafas dan hidup diduniaMu yang fana ini, terimakasih atas segala nikmat yang Kau beri. Terimakasih alam, untuk kabut tebal pagi hari dan hujan badai sore harinya, full of grey. Terimakasih untuk semua doa dari keluarga, saudara, sahabat-sahabatku tercinta, teman-teman kerja atas tepung-tepungan dan kopi-kopiannya yang cukup membuatku malam ini kedinginan :'), teman-teman dunia nyata dan dunia maya yang selalu menyemangatiku untuk terus berkarya , dan semua orang yang mendoakanku hari ini (yang nggak bisa aku sebut satu per satu) terimakasih doanya :’)

Semoga semua rencana yang belum tercapai bisa dilancarkan dan dimudahkan tahun ini. Tetap produktif berkarya, jadi pemberani, mandiri, kuat dan tahan banting (pemikirannya). Banyak yang harus dilakukan, semoga Allah memudahkan segala urusan, amin.




Selasa, 04 Februari 2014

Kematian Yang Lain


* Tulisan ini adalah satu dari sekian banyak cerita keseharianku, sama sekali tidak ada unsur SARA dan maksud lainnya. I just take the positive ;)

Ini adalah pertama kalinya aku menghadiri upacara kematian orang kristen dan beliau keturunan china. Yang aku hadiri ini upacara kematian Ibu dari pemilik perusahaan dimana tempatku bekerja. Senin kemarin, kerja diliburkan, dan diganti dengan menghadiri upacara kematian itu, kalau orang islam biasa menyebutnya ta'ziyah atau pada umumnya disebut melayat.

Bersama seluruh teman-teman kerja, kami berangkat ke Adi Jasa di jalan demak, karena jenazahnya disemayamkan disitu. Aku pernah menghabiskan masa kecilku di jalan demak juga, dulu rumahku disana, didekat Adi Jasa juga. Bayanganku dulu, tempat itu seperti rumah sakit dimana didalamnya banyak orang yang telah meninggal ditempatkan. Ternyata aku salah, tempat itu lebih mirip 'semacam hotel' untuk para jenazah, dimana ada beberapa kelas kamar yang disesuaikan dengan kemampuan membayarnya. Selain ada peti jenazah, ada juga kursi kursi dan meja makan persis seperti saat menghadiri acara pesta. Sedangkan diluar ruangan berjajar karangan-karangan bunga dari kerabat dan relasi perusahaan.

Jauh dari kesan sedih, keluarga yang sedang berduka menyambut setiap yang datang dengan senyuman dan ucapan terimakasih karena berkenan hadir. Dresscode mereka berwarna putih, bukan hitam seperti sebagian orang yang lain. Kami memang selayaknya tamu, datang dan diberi makan. Ada makanan ringan dan makanan berat juga. Kata Pak Steve, atasanku, "Sudah bukan saatnya, meninggal dibuat sedih-sedihan, kita buat makan-makan saja." Entah maksudnya apa, tapi aku memaknainya seperti, ya kita pasti akan meninggal, itu memang alurnya begitu, jadi mengapa bersedih? Sedangkan disisi lain, menurut beberapa pendapat, kematian di kepercayaan china itu justru menambah rejeki. Terlepas dari percaya tidaknya kamu, yang bisa kita ambil adalah pemikiran positifnya kan? Dimana berduka itu bisa diselimuti dengan suka. Dan mungkin perlakuan untuk kami sedikit beda karena kami adalah pegawainya. Untuk kerabatnya ada semacam tempat untuk meletakan emmm kalau orang jawa biasa menyebutnya 'bowo-an' entah bahasa Indonesianya apa, mengingat ini adalah acara kematian, bukan pernikahan. Tapi ini adalah memang salah satu tradisi dan tata cara mereka, ini sepengelihatanku.

Upacara dimulai pukul 12.00 WIB dengan tata cara agama kristen. Dibagikan juga buku-buku kecil berisi nyanyian dan doa-doa, kalau diagama islam semacam buku yasin. Untuk yang ini aku tidak memegang bukunya. Dan sang pendeta mulai melakukan prosesi. Dia berdoa, berkhutbah sedikit, dan sesekali bernyanyi. Aku yang berlaku sebagai tamu dan berbeda keyakinan, hanya mendengarkan saja, ini bagian dari bhineka tunggal ika bukan? Saling menghormati, yang penting iman kita di hati kita masing-masing. Sebenarnya hampir sama 'arti' doanya. Aku sebagai muslim berdoa memakai bahasa arab, yang ini memakai bahasa indonesia. Semua doa itu baik bukan? hanya bahasanya saja yang berbeda beda. Sekali lagi, aku hanya mendengar. Ada beberapa kalimat dari rangkaian doa itu, yang aku rasa sama dengan apa yang aku anut, sebelum ada beberapa doa lain, yang aku hanya bisa diam saja, dan beristighfar banyak didalam hati, bukan bermaksud apapun, tapi agar aku juga sama sama berdoa dengan mereka, dengan caraku sendiri.

Ada beberapa kalimat yang masih aku ingat dari pendeta itu. Dia bilang, dia pernah mengalami mati suri selama 20 menit, 25 tahun yang lalu. Saat itu dia diperlihatkan taman firdaus yang indah, dimana dia ingin pergi kesana lagi. Sama kan seperti islam, ada surga firdaus, surga yang paling indah. Dia juga bilang, saat kita mati, kita tidak langsung masuk surga atau neraka. Tapi kita menunggu, menunggu lama. Dan mempertanggungjawabkan perbuatan kita didunia kepada Allah. Perbuatan kita, bukan dosa kita, karena dosa kita telah diampuni oleh Allah. Ini beneran dia ngomong gitu, meskipun dengan pelafalan Allah yang berbeda. Lalu dia mengingatkan tentang kalimat, "Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, begitu kan kata olahragawan? Tapi buktinya, mengapa ada orang yang sakit jiwa padahal tubuhnya sehat dan kuat? Maka yang harusnya disehatkan dulu adalah jiwanya. Memberinya makanan yang sehat, dengan ibadah. Yang kristian tidak hanya hari minggu saja, yang islam tidak hanya hari jum'at saja. tetapi agar jiwanya sehat, berilah makan yang cukup setiap harinya." begitu kira-kira khutbah singkatnya. Kalau aku memaknainya, pendeta ini menyiratkan bahwa beribadah itu menyehatkan, sholat lima waktu itu memang wajib, agar jiwa kita tetap sehat dan cukup asupan gizinya. Setelah itu dia memimpin nyanyian-nyanyian. Beberapa lagu terdengar seperti nada di lagunya Gita Gutawa. Terus jadi inget kata Wildan beberapa tahun lalu setelah mendengar satu laguku buat filmnya Zakiya dulu, "Lagumu itu loh kayak lagu gereja-gereja.." ehehe. Waktu itu aku tertawa, karena kalau nulis lagu dan bikin nadanya ya mengalir aja, kalau ada nuansanya terdengar begitu, itu hanya ketidak sengajaan menurutku. Ini bukan hal luar biasa sih, lagu di gereja gereja sebagian besar genrenya pop, jadi pasti banyak juga diluar sana lagu pop yang mirip lagu gereja. ehehe. Tapi coba dengerin lagu-lagu dan musiknya Gitagut deh, pasti nuansanya gereja banget. Sebenernya bukan gereja sih, tapi lebih yang ke nuansanya klasik, ala yunani, italia, kiblat musiknya gita, jadi ya begitu.  Wushh kalau yang ini intermezzo hehe. Ini juga salah satu sebabnya kenapa sammy simorangkir, joy tobing, bams samson, momo geisha, agnesmo, suaranya bagus-bagus, berdoanya saja pake nyanyian hihi.

Setelah dari Adi Jasa, kami melanjutkan prosesi ke kembang kuning, untuk kremasi. Dari Adi Jasa ke kembang kuning, rombongan kendaraan dikawal polisi loh. Jujur, pas bagian ini aku agak sedikit norak hihi. Jadi karena dikawal polisi, kita jadi diliatin orang banyak, kayak menteri lagi lewat gitu, lalu lintas di atur polisi sedemikian rupa, jadi rombongan kami ke kembang kuning melaju bebas hambatan. Ini keren banget menurutku, baru pertama kalinya juga. Biasanya kan aku yang ada diantara kemacetan gegara ada orang dikawal model begini, terus bilang "Ini ada apa sih? Bikin macet aja..!!" Dan sekarang aku yang ada diposisi bikin macet, ternyata seru dan lucu juga. ehehe. 10 menit kemudian kami sampai di kembang kuning, (cepet banget kan? ehehe) Iya, kembang kuning itu tempat pemakaman, kuburannya orang china. Makamnya besar-besar dan undukannya tinggi. Tapi hari ini, jenazah tidak dikubur, tapi di kremasi. Jadi ditengah-tengahnya kuburan di kembang kuning itu ada 'krematorium' tempat buat mengkremasi jenazah. Masuk kesitu dan upacara sebentar.

Dan tibalah saatnya penghormatan terakhir kepada mendiang sebelum dikremasi. Untuk yang kali ini aku memilih duduk di pinggir ruangan, sedangkan yang lain mengkerubungi peti jenazah dan menabur bunga disana. Ditutuplah pintu ruang kremasi dan salah satu anggota keluarga dipersilahkan untuk menekan tombol dimulainya pembakaran/ kremasi. Disitu tangis Ibu atasan pecah tak terbendung. Aku yang pada saat itu sama sekali nggak kenal sama orang yang meninggal pun entah kenapa, mataku berkaca-kaca dan nangis sendiri. ''Kamu loh kenapa nangis? kenal aja enggak sama orangnya? Keluarganya aja tegar, lah kamu? kamu loh siapa kok malah nangis?'' kataku dalam hati. Aku sih memang nggak sampai nangis ya gimana-gimana cuma merasa seperti kehilangan, dan melihat kematian saja. Mungkin aku ingat almarhum ayahku, aku masih ingat betul saat-saat beliau disemayamkan, saat aku hanya bisa melihatnya tanpa bicara, saat aku belum tau betul bahwa orang sakit itu bisa meninggal, sedangkan difikiranku saat itu, orang sakit pasti sembuh. Ayahku memang telah pergi, tapi aku yakin, Allah memberi tempat terbaik untuk ayahku disisi-Nya. Iya, ayahku orang baik. Dan beliau adalah ayah terbaik sedunia :') maaf jadi mellow :')

Kematian itu pasti datang, entah kapan, tapi pasti. Kata pendeta tadi, "Saya sebenarnya ingin kembali lagi kesana, tapi entah, saya belum dipanggil..". Jujur, Aku belum siap untuk menghadapi kematian, walaupun aku tau, Allah tidak akan menanyai kita tentang kesiapan, karena semua sudah ditentukan. Tapi ya Allah ijinkan aku berdoa, "Tuntunlah aku, bimbing aku, buatlah aku jadi pemberani, bantu aku untuk selalu teguh ya Allah, hingga saat Kau memanggilku nanti, kelak aku dalam keadaan siap Kau panggil, dengan gagah dan percaya diri aku menghadap kepadaMu. Semoga aku dipanggil dalam keadaan yang baik, siap dan tanpa menyusahkan orang-orang yang ku sayang, amin.'' Bedoa, boleh apa saja kan ya Allah? :')

Dan untuk orang-orang yang ku sayang yang telah tiada, Aku percaya, Allah telah menempatkan kalian ke tempat terindah disisiNya :')
Allah itu seperti apa yang diprasangkakan makhluknya kan? :')

Love you, Allah. Jaga dan lindungilah aku, amin :')


Thanks for read :)




Sabtu, 01 Februari 2014

Kevin Aprilio : Out Of The Box


Alhamdulillah akhirnya kesampaian beli bukunya 'The Prince Cute Awesome'ku Kevin Aprilio ehihi. My most inspire one ever. Dan ya, aku sekarang punya buku dongeng baru, kalau lagi nggak bisa senyum, tinggal liatin foto Mas Kevin dibuku ini, udah senyum senyum lagi. Ini beneran loh, senyumnya itu nular Readers. :D

Nggak sengaja ke Royal Plaza sama Wiwid, terus keinget kalau Kevin bikin buku. Ke gramed muter-muter nyari bukunya, nggak ketemu. Akhirnya pake bantuan komputer disitu, nemu judulnya, eh 'book location' nya nggak ada. Disuruh Wiwid nanya ke mas mas gramed tapi kok masnya pada sibuk sendiri, terus ngeliat bukunya JKT48 langsung aku liatin deh tuh buku. Ternyata isinya ya gitu gitu aja, wiwid juga ngeliat yang JB. Dan... tara... diatas sebelah bukunya JKT48 ada wajahnya Kevin! dalem hati bilang "Kemane aje neng?"

"Wid, lah ini bukunya..." nunjukin bukunya ke Wiwid.
"Hmmm.. dasar.."
"Jodoh itu gitu ya, kalau nggak dicari-cari malah ketemu." aku mendadak mellow -
"Ahaha..." - ketawa ngakak bareng :D

Okey, jadi buku ini bentuknya kotak, nggak seberapa tebel. Yang isinya sebenernya sih semacam biografinya si Kevin. (emmm masih muda tapi udah punya biografi loh, keren kan? hihi) Isinya tentang cerita kesehariannya, masa kecil, pemikirannya, cerita cintanya.. huhu, dan satu lagi, disini banyak foto-fotonya Kevin. Mulai dari yang ganteng imut, foto masa kecilnya yang unyu, rambutnya dari dulu udah gondrong ternyata, fotonya dia pas rambutnya ala harajuku style (dibukunya ditulis 'era kegelapan' pas Kevin pake style ini, dia emang freak difoto ini, anehh hihi piss) sampai yang difoto dia kelihatan cantik, duh hehe. Tapi tenang aja Mas Kev, aku tetep ngefans kamu, bagaimanapun. :*

Dibukunya juga diceritain, siapa aja orang-orang yang menginspirasi dia disetiap lagu-lagunya Vierratale, dan hmmmm Paola Tobing, kamu keren banget bisa bikin Mas Kevin bisa nulis lagu-lagu bagus, (maksudnya terinspirasi dari ceritanya mereka,..) mungkin Paola itu cinta pertamanya kali ya hehe, *kenapa jadi kepo kamu dhan?* Enggak kok, Mas Kevin sering ganti-ganti cewek. Tapi ya gimana, dia emang charming tingkat dewa. Masih muda, baik, suka ngingetin followers nya sholat, jago main piano, jago nulis lagu, pebisnis, romantis, ganteng imut, tinggi, putih, senyumnya ajaib, sayang keluarga, what a perfect guy? :')

Terus pernah Ismail nyeletuk gini, (emmm ini cuma perandaian ya Readers..hehe)
"Kalau mbak kenal Kevin, terus Kevin suka sama mbak, mbak mau nggak jadi pacarnya Kevin?" tanya Ismail dengan nada serius dan wajah serius ahaha

Sejenak diam. Terus aku nyaut,.
"Emmm, idola kita itu nggak selalu harus jadi pacar kita. Ada kalanya biarlah dia tetep jadi idola. Aku lebih seneng Kevin jadi idolaku daripada pacar, lagian Kevin kurang cowok tuh ehehe. Jadi ya mbak nggak mau ah jadi pacarnya, dia juga dikelilingi banyak banget cewek yang naksir dia juga......, trus ya mana mungkin Kevin ngajakin mbak pacaran? Ahahaha..." ketawa bareng :D. Ismail suka nanya aneh-aneh aja. Ehehe. Jadi inget kutipan drama korea, "Bintang akan terlihat indah dari jauh, bila dari dekat, dia tidak begitu indah" - Ri An, Dream High 2

Ya, biarlah dia jadi idolaku, inspirasiku, dan ladang senyumku. Terlepas dari segala kekurangannya, aku tetap dan akan mengagumi dan suka karya-karyanya. Karena album ketiga Vierra belum rilis, jadi ya beli buku ini dulu. Dan menurutku, "Membeli karya idola kita (yang asli, bukan bajakan) itu salah bukti nyata kita mengapresiasi karya mereka."

Karena menurutku juga, kita hidup itu prinsipnya 'give and take'. Kalau mau tulisanmu dibaca, baca dulu tulisan orang lain. Kalau mau suaramu didengar, dengar dulu banyak suara orang lain. Kalau mau karyamu diapresiasi, apresiasi dulu karya orang lain. Adil kan? Jadi aku selama ini, ya kayak gitu. Terus pas baca buku ini ternyata Mas Kevin juga menganut prinsip itu, tuh kan kita sehati.. *halah*

Well, buku ini recommended buat kamu yang ngefans sama Kevin Aprilio. Ada tanda tangannya juga loh :D. Buat yang belum ngefans nggak papa beli juga, meskipun nantinya kamu belum bisa senyum senyum kayak orang gila pas baca ini (kalau dibandingin sama yang ngefans dia..) It was nice book for you. :)

Ini teaser bukunya :D

Salah satu quote yang aku suka dan cukup mewakili..
"I'm not good at hating people. But I'm good at erasing memory of certain people. That's why I'm always happy. Cause I keep my head clean. :) " - Kevin Aprilio

Thanks for Read :D