Rabu, 26 Desember 2012

Aku Bukan Siapa - Siapa



Aku bukan siapa siapa. Aku juga bukan apa apa.
Aku wanita biasa, maksudku, aku beranjak menjadi seorang wanita.
Wanita yang bagaimananya, bisa apa saja, belum begitu ku pikirkan dalam.

Aku tak istimewa. Apalagi teristimewa.
Aku tak terlihat paling bersinar. Hanya bisa merasakan bagaimana tersinari hingga silau
Aku biasa biasa saja. Aku ada, namun lebih sering tak terlihat.

Aku, Udara.
Tak terlihat, namun selalu bisa kau rasakan
Sejuk, saat kau merasa sesak
Menghidupi, saat kau merasa ingin mati saja
Tak kau lihat, namun mampu kau rasa
Aku ada, mengiringimu, dimanapun kau, kapanpun kau ada
Aku ada, dan kau tau adaku.



Sabtu, 22 Desember 2012


Kamu ada, namun diam

Aku ada, namun sembunyi

Sama sama tau rasa, namun lebih memilih untuk menghindar
Ada hal yang sama sama kita tau, dan menjadi jelas sebenarnya
Sebuah masa telah terlalui dengan semestinya bahagia kala itu

Dan sekarang, seperti membuka bab baru dalam lembar buku kehidupan yang sama sama sedang kita tulis
Seperti mengganti simfoni klasik dengan rangkaian nada yang lebih dinamis

Ini proses hidup, yang jadinya aku lalui, harus begini, dan mesti begini
Cerita yang jadi begini, aku lalui saja
Skenario Tuhan itu yang terbaik kan?

Diamlah, dan aku juga akan tetap sembunyi
:')

Rabu, 19 Desember 2012

Perlahan Aku Mengerti


Perlahan,
Entah kenapa aku harus merasakan ini dan melaluinya perlahan.
Seakan aku harus benar benar menikmati semua prosesnya, iya prosesnya.
Ketika kamu, mengatasnamakan waktu untuk merubah semuanya
Bahkan Kejora sekarang, lebih senang bila Ia tampak terang sendirian

Aku mengerti,
Selalu ada rangkaian fikiranku yang menerawang setelahnya,
Dan kenapa selalu setelahnya? selalu,
Dan lagi-lagi itu adalah prosesnya, saat setelahnya aku baru mengerti apa yang tak begitu ku lihat saat itu terjadi

Perlahan aku mengerti,
Ketika tulisan dan nada bicara terlihat dan terdengar tak sama lagi
Ternyata begitu ya? ternyata begini ya rasanya
Ketika aku kau suruh merasa ini pelan pelan

Sedetik dua detik, yang sekarang telah jadi ribuan ratus ribuan
Dan melewatkannya pelan pelan, semakin membuatku mengerti banyak hal
Aku ingin menertawakan diriku sendiri sebenarnya,
Tapi buat apa, tanpa begitupun aku sudah tampak gila kan?

Mengertiku sudah cukup, aku tak ingin melanjutkan pengertian yang ku buat.
Dan tak perlu aku dimengertikanmu,
Uraiannya, sudah tak jelas, lagi.



Sabtu, 15 Desember 2012

New Me?


Hei Readers,

I'm sorry to say. Hehe. Hari ini aku ingin mulai cerita tentang emmm, ceritaku, tentunya. haha.
Untuk awal ini mungkin sedikit aneh, aku akan menulis dengan sedikit berbeda, aku akan mengurangi puisiku kali ini, but keep enjoy ya..

Besok, adalah awal.
Awal semuanya, aku nggak nyebut ini perubahan. Aku bukan tipe orang yang bisa berubah drastis dalam waktu singkat, well, itu mustahil bukan? aku cuma pengen lebih menikmati setiap apa yang ku jalani kini, tanpa beban, bebas terbang, menyusuri jalan, lurus, belok belok, dan sampai.

Tenang, aku masih Dhani kok.
Ramadhani Syah Fitri, yang cerah ceria, punya senyum yang bagus (kata orang haha), dan bisa jadi tempat penampungan pesimistis, tapi tenang, aku punya mantra buat kamu yang lagi pesimistis. Well, aku juga sama kok, pesimistis, tapi itu cerita lama, udah transgenik jadi optimistis :D

Hal ini bisa datang kapan saja. Jangan salah, aku tidak menunggu. Tapi akulah sendiri yang menjemput semangatku. Ini aneh? mungkin. Aku tiba-tiba saja menulis sederet kalimat tua seperti ini. Ahaha, tertawalah. Meski itu tak lepas. Meski itu palsu. Karena menurutku sepalsu palsunya tertawa, selalu ada energi yang terlepas setelahnya, kesedihan, beban atau semacamnya. Ya meskipun kadarnya cuma sedikit. Makanya itu, tertawalah yang banyak sampai gila, sedikit demi sedikit, sedihnya bisa hilang tuntas kan?

Okey, sekian dulu.
This is new me, maybe.
Just kidding.
Aku tetap aku, coba style baru, nggak ada salahnya kan Readers?
Oh ya, aku belum kasih sebutan buat kamu ya? setelah ini aku carikan ya :D
Entah aku punya Readers atau enggak, aku optimis loh :D

Let's make your spirit guys !!
Be Optimis ya :D

Rabu, 12 Desember 2012


Hei Sat, kamu damai damai kan?
Nyapa akunya jangan lewat mimpi aja dong,
Aku pengen disapa beneran, 
Nampang dikit kek senyumnya,
Aku ini gak lagi sewot kok Sat,
Mungkin kamu lebih tau?


Selasa, 11 Desember 2012

Aku Ada - Dewi Lestari Feat Arina Mocca


Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu

Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau s'lalu pulang

Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada

Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada


Aku Ada - Dewi Lestari Feat Arina Mocca (Ramadhani Cover) <>

Dengan Teduh



Aku,
Berhembus lirih menyusuri jalanan sepi
Tetap menjadi diriku yang kadang kau benci

Tetap sediaku, jika kau inginkan ceritaku
Nada penghentak gairah semangatmu yang melelah
Yang ingin ku peluk, dan ku buang jauh darimu
Berjalan ringan dengan senyum yang kau bawa setelahnya

Kan kau lihat aku dengan teduhku
Dan ingin kau bersandar padaku kembali
Karena ini takkan ada di tempat lain
Hanya disini, disini dan takkan ada lainnya
Selalu ada tempat, yang aku buat pengecualian untukmu, apapun

Ku ingin kau rindu, aku dan teduh yang mengiringiku :)







Minggu, 02 Desember 2012

Nge-Date Ala Jomblo




Uhm.
Selamat malam, Readers.
Rasanya lama tak menyapa anda. Okey well, postingan kali ini aku pengen agak santai, atau bahasa gaulnya “woles” hehe. Pengen nulis cerita yang manusiawi kali ini. Gak bisa nge-joke sih, tapi ya, nikmati aja ya :D

Nge-date. Jomblo.
Dua hal yang lumayan gak bersinergi. Kalau kamu masih jomblo, semua acara kencanmu belum layak disebut nge-date. Namun sebaliknya, momen quality time sama pacar meskipun nggak sedang dalam agenda kencan, bisa disebut dengan nge-date.

Okey. Pertama, sekarang aku sedang jomblo (masih berat ngomong ini, hssh)
Well, aku lebih terima nasib kali ini. Jadi jomblo haha. Disini aku nggak akan cerita gimana suka dukanya, kamu pasti lebih tau girls. Tapi gimana caranya membahagiakan diri sendiri secara mandiri. Bisa kok, bisa. Kayak aku, bahkan aku sudah nge-date tiga kali ini, haha.

Sabtu malam, sama Dona

Dona, dia sahabatku waktu kelas dua smp dulu. Dia adalah sahabat pertamaku yang beda agama sama aku. Tapi dia cukup “open minded” soal agama. Dan kami bersahabat cukup baik. Lama banget sejak lulus smp, aku nggak pernah ketemu Dona. Dan beberapa bulan lalu, aku memutuskan untuk ketemuan sama dia setelah sekian lama. Oh ya, gara garanya itu, aku ketemu dia di twitter. Okey, janjian. Dan sabtu itu, ketemuan di Royal.
Gak ketemu dia tiga tahun-an itu, lumayan “pangling”. Dia tambah cantik, tambah gemuk(tanda bahagia, haha), tambah sibuk (dia termasuk cewek yang hardworker). Tapi tetep, dari dulu matanya kayak kurang tidur. Over all, aku pangling.
Malam itu, rencananya aku pengen nonton film perahu kertas part 2, tapi karena udah nggak diputer lagi, jadi akhirnya nonton skyfall. Habis nonton, sesuai rencanaku aku pengen ngonix sama Dona, buat kenang-kenangan. Oh ya, tahun depan, Dona juga mau pindah ke Jogja, mau kuliah di ISI juga, uhm. ISI lagi. Makin banyak sahabatku yang kau culik ya SI. Hmm. But, okelah. Bahagiakan mereka ya SI. Doaku, semoga Dona bisa lolos tahun depan. Amin.
Terus pulang. Malam itu, untuk pertama kalinya aku pulang malem sendirian, setelah sekian lama, aku nggak pernah gitu. Rasanya canggung sama angin malam, lampu- lampu kota Surabaya, gelap, dan dingin. Dengan hati sedikit sedih, aku tetep menembus malam, walaupun sampai rumah, dengan mata basah.



Jumat malam, sama Rizka

Kalo yang ini gara gara film breaking dawn yang lagi ngehits banget dikalangan anak muda. Belum disebut anak muda kalo belum nonton film yang satu ini. Pas itu aku nonton di PTC (mall penuh kenangan, haha)
Sesuai dengan jadwal di website 21cine****.com aku bisa ngeburu nonton yang jadwalnya jam 17.15. dari parkiran dan kebelet lari lari ke XXI buat pesen tiket takut telat, dan sampainya disana, eh, telat. Jediar. Dan nunggu sampai jam 19.00.  Masi ada dua jam-an. Pas itu aku ngajak Rizka buat beli eskrim A&W, yang udah aku rencanain dari rumah.
Beli eskrim dua. Terus disitu ada Mas Darma (mas fotorgrafer yang kebetulan kerja di A&W) “Mau gratis satu?” Mas Darma nawarin.
“Kalau boleh ya gapapa” jawabku sumringah.
Aku kira cuma bercanda, eh ternyata diambilin beneran. Aku langsung senyum senyum gak karuan. Aku suka eskrimnya, kangen, dan dikasih dua (mungkin A&W lagi promo pas itu, haha) gak peduli, pokoknya dapet dua. Makannya kayak kecil, diliatin anak kecil kecil yang makan disitu. Mungkin dalam hati mereka, “Ya ampun mbak ini, makan eskrim kanan kiri, kalah aku” haha. Biasanya aku makan satu aja, udah belepotan semua, eskrim A&W emang cepet leleh. Nah ini, dua. Kanan kiri kanan kiri.  Sampai nge-poll, okey aku nyerah, dan minta bantuan RIzka buat ngabisin eskrim ku. Makasi.
Terus kita nonton, uhm. Filmnya bikin galau, ahaha bercanda. Terus pulang.
Gak disangka, pas jalan dari XXI sampai keparkiran PTC, tiba tiba flashbacknya keluar semua. Semuanya muncul, senyum itu, langkah itu. Sambil ada lagu A thousand years yang masih ketinggalan di telinga, ya ya mungkin ini efek endingnya film breaking dawn bagian ending. Yang pas bella munculin flashbacknya kenangan sama Edward, apapun itu, aku merasa terlalu dramatis aja, hiks. Udah gitu, pas udah sampai luar, jalanan basah, dan masih gerimis.
Kali ini aku udah gak takut lagi pulang malem sendirian. Mungkin jadi lebih terbiasa. Tapi sepanjang perjalanan, fikiranku ngalor ngidul, okey, malam ini cukup dramatis.






Sabtu malam, sama Fitri

Ini rencana tak terencana sebenernya. Hari itu Fitri nginep dirumahku. Tanpa misi sih, Cuma pengen main aja, dan mengunjungi rumahnya yang dikontrakin disini. Sampai rumah sore. Nyantai nyantai dulu, sambil nunjukin karya karya pas SMK. Udah gitu karaokean dirumah.  Mungkin Fitri jadi tau, kenapa aku nggak pernah pergi ke tempat karaokean, ya ya, bahkan dari kecil, aku punya kamar, punya ruang yang lebih nyaman dari studio karaokean manapun.
Malemnya, aku ngajak dia ke SBD. Mini mall deket rumah, yang cukup membuat penasaran orang, haha. Habis gitu cari makan, eh terus gerimis. Fitri ber-ide buat balik pulang aja, tapi aku tetep ngotot makan dulu. Sampailah kita ke warung nasi bebek, dengan sedikit basah. Pesen makanan, dan hujannya tambah deres, ada anginnya juga. Namanya makan di warung pinggir jalan, ini resikonya, makan pake vitamin air hujan. Haha. Padahal kita udah di dalem warung yang atasnya ada terpalnya. Tapi ya namanya hujan angin, jadi tetep aja kecipratan air, hmm. Mengenaskan. Haha. Tapi gapapalah biar ada ceritanya :D




Nge-date sama mereka, memang benar bisa membuat aku tersenyum, tertawa. Namun akan tetap beda rasanya, jika itu denganmu. Beda, sangat beda.






Sabtu, 01 Desember 2012

Percaya Diri(mu)



Aku ingat saat langkah kaki itu mengayun

Perlahan lahan, berjalan menyusuri jalanan

Langkah kaki kecil, tak beraturan, tanpa tau sedang mencari

Sepi dan sembunyi

Tak punya berani menatap tajam apa yang ada didepannya



Lalu ada tegap langkah mendatanginya, mengajarinya, percaya diri

Hingga kini, langkah kaki kecil itu menjadi tegap,

Tak ragu lagi menatap tajam kedepan, tanpa menunduk

Menatap tajam kepada mata manapun yang memandanginya



Ada segenggam tangan dalam genggam tangannya

Ada langkah pengiring, kaki kecil itu

Membuatnya percaya, percaya banyak hal

Genggam tangan itu, tegap langkah itu

Tak perlu pengakuan dari orang lain,


Bahwa jika itu kau yang mengucapkan, aku selalu percaya

Percaya dari apapun,

Aku bisa, itu katamu

Aku indah, harusnya aku sadar, katamu meyakinkan



Aku kehilanganmu, sungguh.

Percaya dirimu, masih disini, tertinggal.

Terimakasi




Saat aku melangkah dan aku menyadari ada yang hilang dalam langkahku, kamu.