Rabu, 16 Januari 2013

Love Is You




Aku yang masih berada disudut ini. Memandangimu sembunyi-sembunyi dari jauh, jauh sekali. Namun aku tetap bisa melihatmu bahkan ketika mataku tertutup. Disini, di garis mataku, tlah ada imaji abadi. Senyummu.

Ada sebuah pesan berisyarat tanpa suara. Dapat ku tau meski hening, tanpa suara sekali lagi. Semacam ada ikatan yang tak ku namai yang membuatku selalu mengerti, meski belum sempat kau mengucapkan.

Awan bersekutu mengejekku yang masih begini, malu mengakui dan tak mau pergi. Menyuruhku percaya, bahwa langitku akan berwarna warni sebentar lagi. Akan ada pelangi di langitku, pelangi yang terlukis di senyummu.

Bisikan lembut angin sore ini membuat debarku menebal, tak mampu lagi ku bendung kilaumu yang merona, mempesonaku
Hingga senja merayuku, untuk tetap melena karenanya. Karena selalu ada kenangan indah saat senja bukan?Aku merasakan. Senja indah, batas dua dunia yang ku habiskan bersamamu. Iya, kita menghabiskan senja tanpa sisa, memeluknya tanpa celah.

Demi malam dan bintang-bintang, aku selalu ingin mengeja namamu dalam senandung malamku, memandangimu lama-lama agar aku tak mudah merindumu lagi. 
“Cinta adalah sebuah pintu, dimana ku temukan dunia yang tak sama dengan yang ku jalani ketika aku membukanya. Dunia yang tak beraturan, dimana selalu ada pertikaian. Antara hati dan diri sendiri. Saat ada yang bergejolak dalam dada namun tak tertumpah, sesak didalamnya. Tak ada kata damai, untuk selalu mengejarnya. Karena ada semacam rasa-rasa yang berlarian dalam dada. Mencari jawaban atas tanya yang diruang-ruang hati hingga ku temui seseorang diujung sana, pembawa kunci pintuku.” Ramadhani Syah Fitri

Saat aku bicara cinta, itu, kamu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share yukk :))