Diantara
peluk dan rindu, ada semacam tangis yang menderu
Di dada,
Seakan ingin membalas pelukan dengan rinduku yang hampir menahun
Walau tertahan bentengku, yang mencukupkan untukku mengangankanmu lebih
Hampa, aku tau tak seharusnya inginku begitu
Namun memang itu yang ada, kehampaan rasa yang sengaja ku buat agar rasaku tetap stabil, kokoh seperti sedianya
Di dada,
Seakan ingin membalas pelukan dengan rinduku yang hampir menahun
Walau tertahan bentengku, yang mencukupkan untukku mengangankanmu lebih
Hampa, aku tau tak seharusnya inginku begitu
Namun memang itu yang ada, kehampaan rasa yang sengaja ku buat agar rasaku tetap stabil, kokoh seperti sedianya
Diantara
diam dan hening, ada semacam teriakan ingin menyapa
Di garis mata,
Seakan ingin mendialogkan canda yang menghentikan kebisuan ini
Dengan sorot mata bercahaya, yang menyinarkan rasa ingin terus dan tetap seperti itu
Ramai, aku ingin keadaan tak sesunyi ini
Namun memang itu yang ada, sunyi yang kita nikmati bersama.
Sengaja kita buat untuk tetap menjaga agar tetap berjarak walaupun masih saling menggenggam
Di garis mata,
Seakan ingin mendialogkan canda yang menghentikan kebisuan ini
Dengan sorot mata bercahaya, yang menyinarkan rasa ingin terus dan tetap seperti itu
Ramai, aku ingin keadaan tak sesunyi ini
Namun memang itu yang ada, sunyi yang kita nikmati bersama.
Sengaja kita buat untuk tetap menjaga agar tetap berjarak walaupun masih saling menggenggam
Di sudutku
ini, aku masih melihatmu sama, kau masih seperti kau
Senyumanmu juga masih menulariku untuk tersenyum lebih banyak
Hanya satu, sorot mata mu yang berusaha keras kau alihkan
Dan benteng benteng itu masih tetap kokoh di wilayahnya masing masing saling menjaga agar tetap kokoh, tak goyah, apalagi runtuh hanya dengan rasa yang sengaja terpendam dalam entah,
Senyumanmu juga masih menulariku untuk tersenyum lebih banyak
Hanya satu, sorot mata mu yang berusaha keras kau alihkan
Dan benteng benteng itu masih tetap kokoh di wilayahnya masing masing saling menjaga agar tetap kokoh, tak goyah, apalagi runtuh hanya dengan rasa yang sengaja terpendam dalam entah,
Diantara aku dan kamu
Ada semacam batas yang tak kunamai
Yang mencipta diam dan bisu
Meski rindu peluk, dan sapaan canda
Terlihat ramai namun tetap hampa
Kita saling tau kita,
Karena dalam diam pun, dialog kita akan tetap saling menyapa,
Meski tak ku ucap, tak kau ucap, tak terucapkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))