Selasa, 09 Oktober 2012

Someday, When All Will Be Okay



Sejak hari abu itu, aku terhentak. Aku harus kembali memahami, bahwa cakrawalamu luas, dan itu memang kamu. Hebatnya, kamu pergi tanpa rasa rasa yang menyedihkan. Kamu pergi dengan perasaan yang sempurna, yang hingga kini, tak tau aku menamainya apa. Kau pergi saat semua rasa berada di klimaksnya, dan sepertinya kau ingin menahannya sebagai klimaks. Membuat semuanya tertahan, mungkin lebih baik menurutmu.

Kau pergi terlepas dan melepas dengan sempurna. Tanpa janji janji. Hanya doa doa suci tentang bahagia kita nantinya, suatu hari. Dengan angan, impian, senyum dan tawa. Yang mungkin bisa kita jalani bersama, suatu hari. Dengan rasa rasa yang meluap karena terlalu lama tertahan, suatu hari. Karena kau dan aku percaya, bahwa Tuhan, selalu punya rencana terbaikNya untuk kita, suatu hari. Semoga saja doa doa kita adalah rencana terbaik Tuhan yang tertunda, suatu hari.

Mengingatmu di menit menitku, tentu saja merisaukanku sendiri, yang sebenarnya tak ingin risau. Dalam mimpiku tiap malam, kau masih saja tak bosan hadir, walau hanya sekedar menyapaku. Atau hanya untuk mengingatkanku, bahwa ada kau, yang membuatku merasa menjadi seorang pecinta ulung.

Kamu hebat, pergi tanpa meninggalkan memori buruk. Mungkin kau adalah seorang pencetak memori terbaik. Bahkan disaat seharusnya aku merasa kecewa, awang awang senyummu yang menenangkan kecewaku itu selalu muncul. Senyummu abadi setidaknya di memoriku tentangmu yang kau lukis dengan sempurna.

Dalam dewasaku, aku tak mengharap, bahwa kau juga merasakan hal yang sama denganku. Seperti sebelumnya, aku tak menyuruhmu untuk merasakan hal yang sama denganku. Aku selalu memberimu kebebasan untuk memilih rasa, rasa mana yang ingin kau punyai untukku.

Aku ingin mengucap rindu. Tapi nanti sajalah. Biarlah ku tahan rindu rinduku ini. Mungkin saja, rindu menahunku nanti, adalah semangatmu yang lain untuk cepat meraih bintang yang kau ingin. Agar kau tak menjadi bintang kecil lagi. Sebentar lagi, sinarmu dari sana, pasti dapat ku lihat dari sini. Percayalah. Aku tidak bohong.

Ku selipkan namamu dalam doaku, agar kau bisa menjadi kau yang terbaik. Memberi bahagia untuk orang orang yang kau sayangi dan menyayangimu. Menyumbang senyum untuk mereka yang susah tersenyum. Menebar kebaikan untuk lingkungan sekitarmu. Kau tau, kau masih punya sejuta terbaikmu jika kau tau.

Kuberitau ini, karena, sepertinya kau masih saja meragu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share yukk :))