Aku selalu ingin bisa menggenggam tanganmu
Didalam keadaan yang tak mungkin sekalipun
Diantara udara paling menyesakkan
Dan ketika musim kemarau sedang menggersangkan segala rasa
Melangkah dengan suara hentakan kaki yang bersahutan,
Tidak senada namun dalam irama yang terjaga
Bila Kamu riuh, Aku adalah redam
Bila Kamu dingin, Aku adalah peluk
Bila Kamu api, Aku adalah kayu bakarnya
Bila Kamu hujan, Aku adalah payung terbalikmu
Aku sudah terlihat nyaman ditempatku kan?
Tetap bisa melihatmu meski tak bisa menggenggamu setiap waktu
Berjalan dijalan berbeda namun tetap kearah yang sama
Aku tidak akan menjadi sepertimu
Aku tidak akan menyamaimu
Kamu punya duniamu, begitupun aku.
Seperti galaksi, kita adalah dua dunia yang berputar putar
Berbeda, namun saling beriringan
Dan Aku, mengiringimu..
*ditulis saat bulan sabit tersenyum sempurna, di galaksi district 9
puisi bintang-bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))