Well guys, yang sudah lama ditunggu akhirnya tayang juga. Yaps
setelah ditunggu-tunggu tiga tahun lamanya, akhirnya film animasi pertama karya
anak Indonesia, Battle Of Surabaya tayang di bioskop seluruh Indonesia. Yes,
film animasi :)
Sebenernya mau flashback sedikit, dulu seingatku di
Indonesia ada film animasi “Meraih Mimpi” yang di dubbing-in sama Gita Gutawa
dan Giring Nidji, namun ternyata yang pure buatan anak Indonesia dalam segala
aspek, ya film ini B.O.S. Okey, next.
Karena begitu exited pengen nonton, jadinya sejak dapet info
film ini tayang langsung disegerakan nonton, you must did it too hehe. Karena gak
bakalan nyesel, menurutku film ini sudah tidak se-biasa itu. (biasanya film
animasi Indonesia (serial animasi yang tayang di tivi, dari segi cerita kurang
greget). Yuk diulas satu-satu. (diulasnya ala ala ya ini ehehehe)
Dari segi animasi, sejujurnya scene-scene dalam film ini
terasa banget bernuansa kartun jepang. Kayak naruto, avatar the legend of aang,
captain tsubatsa. (ini aku berusaha hanya menikmati filmnya saja tanpa berusaha
mengingat gimana kudu telatennya animators yang bikin ini, karena aku ga bisa
bayangin gimana susahnya gambar 25 fps) dan ini mungkin karena ngerasa familiar
sama suara dubber karakter Musa, hehe.
Dari segi cerita, dua jempol untuk film ini. Sampai
bertanya-tanya, ini yang nulis naskahnya siapa. Aku rasa 60% dialognya ini
mengandung makna, yang garis besarnya memang “Tidak ada kemenangan dalam
peperangan.” Dan banyak lagi kata-kata yang bisa dikutip, apalagi
dialog-dialognya Yumna (karakter favoritku di film ini), yang beberapa kali
bikin aku merinding. Dan film ini juga karakternya kuat-kuat. Latar belakang
tokoh yang berbeda-beda bisa aku mengerti dengan baik (tanpa ngerasa bingung). Pesan
filmnya sampai, dan… my tears are falling. Suka juga sama alurnya yang kalau
digambar di grafik itu bakalan naik turun. Awalnya sedih terus dibikin jatuh
cinta terus sedih lagi eh tapi terus lucu sampai ketawa ngakak terus ada
tegang-tegangnya terus sedih lagi terus agak tenang..and the ending.. aku
ngerasa klimaks banget, karena ujung film ini bikin aku nangis se-abis abisnya.
Hhhhaaahiks. (nangis gegara film animasi gapapa kan ya? Biasanya adegan bikin
aku nangis-nangisan cuma pas nonton drama korea hehe) eh tapi jangan salah,
bahkan mas-mas yang duduk disebelahku (gatau siapa) pas adegan Tuan Yoshimura
meninggal aja udah mewek, ternyata ada yang lebih muellow nonton film drama
beginian daripada aku, kataku dalam hati. Hahahahiks.
Dari segi soundtrack, lumayan menurutku. Karena mampu
ngebawa suasana filmnya, bisa membuat mood naik turun. Dan suara dubber,
especially Maudy Ayunda, masuk banget ke karakternya. Great job! Reza nya juga
hehe. Dan yang nge-dubberin tentara Inggris yang ngejar Musa. Itu keren banget
suaranya. Sampai masih inget dialognya..”Well done Musa, see you again my
friend.” (maaf kalau salah) itu salah satu bagian favoritku hehe.
Dan entah kenapa, aku pengen nonton ini lagi hehe. Rasanya kurang
kalau nonton sekali. Hehe. Oh ya, dan yang lumayan bikin seneng adalah
bioskopnya nggak sepi. (pernah banget soalnya kebioskop isinya cuma 20 orang
se-theater gegara yang diputer film Indonesia) dan ini nunjukin kalau
masyarakat tertarik dan respect sama film animasi buatan negeri sendiri :)
Salut sama animators-nya! Amikom Yogyakarta yang logonya
diawal bikin bangga banget, You did well!! Ga rugi nungguin lama, tapi memang
jadinya bagus. Dan sekarang juga jadi tau, kenapa Walt Disney mau ngebeli ini. Jadi
tau sejarah Surabaya, jadi tau kalau bikin film animasi itu butuh waktu lama,
jadi tau “There is no glory in war” :)
Let’s check it to the cinema, guys. Don’t forget bring the
tissue buat cewecewe yang suka mewe. Hehe.
Thanks for Read, Goodreaders!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))