Malam ini, malam terakhir bulan Ramadhan. Besok adalah hari
terakhir kita menjalankan puasa Ramadhan di tahun ini. Kurang dari sehari lagi
Ramadhan pergi. Pergi dan menjadi yang paling dirindukan lagi.
Tahun ini Ramadhan mengajarkanku tentang rendah hati,
tentang perhitungan Allah yang tidak pernah bisa kita terka, taksir atau
tertebak. Dia selalu punya caraNya menunjukan betapa kuasaNya Dia. Dan belum
ada apa-apanya aku ini sebagai seseorang yang mengaku menghamba pada-Nya namun
pembuktian cintaku kepadaNya belum sebesar hamba-hambaNya yang lain, yang
berlomba-lomba menarik perhatianNya, termasuk aku.
Tahun ini Ramadhan mengajariku tentang mensyukuri waktu yang
kita punya, tentang berharganya ia karena tidak ada sedetik pun waktu yang bisa
terulang, sedang penyesalan selalu hadir tepat setelah waktu itu berlalu. Dan
rasa kecewa adalah sebaik-baik pelajaran agar kita belajar dan selalu berbaik
sangka kepadaNya, Sang Pengatur Segala Cerita Kehidupan. Mengutip dari kata-kata
seorang teman, selalu yakini, “Allah menyayangi kamu, dan Allah ingin kamu
belajar banyak hal didunia ini.” Dan barangkali ikhlas itu susah, maka
keyakinan tentang beberapa hal tadi bisa menguatkan hati kita, kerelaan tentang
segala sesuatu yang tak terengkuh. Namun dibalik itu semua, selalu yakini Allah
telah menyiapkan cerita yang lebih indah pada waktunya nanti, yakini saja.
Allah Maha Baik, Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Bukankah
Allah adalah apa yang diprasangkakan hambaNya? Seperti kataNya? Dan barangkali,
Allah adalah satu-satunya yang tak akan mengingkari janji.
Tulisanku ini, ku tujukan untuk RamadhanNya yang menyapaku
tahun ini. Semoga tahun-tahun berikutnya Ramadhan masih bersedia
menyapaku, dalam keadaan yang selalu lebih baik dari sebelumnya, amin. Bulan
kelahiranku, yang akan ku rindu, yang akan semua orang rindukan. Semoga Allah
selalu mengijinkan kita bertemu ya, Ramadhan. Semoga Allah mengabulkan :)
Dan kepadaMu Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui Segala Isi
Hati, tulisan ini ditulis oleh seorang ‘ciptaanMu’ yang membutuhkanMu untuk
menuntunnya disetiap langkahnya agar selalu mengarah kepadaMu. Tuntun dia
selalu Ya Allah, ridhoi setiap jalannya, pertemukan dia dengan orang-orang yang
akan membuatnya lebih dekat denganMu. Amin.
Ku yakin satu hal, Engkau Sang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang,
“Ya Allah, jadikan kami, hambamu yang Kau cinta..” – Salam Ramadhan, Gita Gutawa.
*tulisan ini aku tulis, sebagai pengingatku yang mungkin pelupa. Agar aku tak lupa rasa-rasa yang kulewati dan hal-hal yang terlewatkan pada Ramadhan ini. Aku bukanlah seorang yang kau lihat religius, atau tiba-tiba menjadi religius pada bulan Ramadhan ini. Aku membebaskanmu menilaku sesuka hatimu. Namun bila kau tau rasanya rindu, barangkali itu yang sedang kurasakan saat menulis ini. :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))