Senin, 25 November 2013

Penikmat Dejavu





Disini aku duduk, melihat orang orang berlalu lalang. Melihat beberapa orang berjalan berlalu pergi, beberapa yang pergi tiba tiba kembali, dan beberapa sisanya berputar putar.

Disini aku duduk, melihatmu menjadi yang berputar putar. Melihat kisah romansa yang alurnya masih sama seperti saat pertama kali aku melihatmu untuk pertama kali.

Disini aku duduk, melihatmu tiba-tiba berhenti ditempatku biasa duduk. Melihatmu kelelahan berjalan berputar seperti sebelumnya. Sejenak ikut duduk bersamaku, bukan sejenak, kamu duduk cukup lama. Hingga jika aku menuliskan setiap cerita yang kamu ucapkan setiap hari, bahkan ribuan lembar tujuh buku sekuel Harry Potter pun tidak akan cukup menampungnya.

Disini aku duduk, melihatmu berlalu pergi. Melihatmu yang terkadang menoleh kearahku sesekali, lalu berlalu lagi. Banyak tanya yang ingin kuucapkan, namun aku hanya bisa menerima pergimu, yang sebenarnya kamu tidak pergi jauh. Kamu hanya melanjutkan putaranmu yang tadi kau hentikan sejenak di tempat dudukku.

Disini aku duduk, melihat semua adegan awal itu terulang lagi. Sejujurnya, aku tidak pernah memperhatikanmu dengan baik. Namun semua adegan diperlihatkan kepadaku dengan baik, dan kau menceritaiku dengan alur yang baik. Ini bukan kedua ketiga keempat kalinya, 

Dan disini aku duduk, menikmati setiap putaranmu dengan sudut putaran yang masih sama. 

Disini aku duduk, tanpa kopi. Aku bisa saja tertidur karena lelah melihat putaranmu. Mungkin setelah ini, sebaiknya aku yang pergi. Pergi dari tempat dudukku ditengah putaranmu, dengan begitu tidak akan ada lagi penikmat itu, penikmat yang mungkin akan kau rindukan. Aku bercanda. 

Disini aku berdiri, bersiap berlalu pergi seperti beberapa orang yang sering kuceritakan. Nikmati putaranmu sendiri, pesan pesanku yang sering terabaikan, aku tinggalkan ditempat biasa aku duduk. 



- dari seorang penikmat dejavu, dibalik lembar keseratus dua puluh tiga.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share yukk :))