Disini aku duduk, melihat orang orang berlalu lalang. Melihat
beberapa orang berjalan berlalu pergi, beberapa yang pergi tiba tiba kembali,
dan beberapa sisanya berputar putar.
Disini aku duduk, melihatmu menjadi yang berputar putar.
Melihat kisah romansa yang alurnya masih sama seperti saat pertama kali aku
melihatmu untuk pertama kali.
Disini aku duduk, melihatmu tiba-tiba berhenti ditempatku
biasa duduk. Melihatmu kelelahan berjalan berputar seperti sebelumnya. Sejenak
ikut duduk bersamaku, bukan sejenak, kamu duduk cukup lama. Hingga jika aku
menuliskan setiap cerita yang kamu ucapkan setiap hari, bahkan ribuan lembar
tujuh buku sekuel Harry Potter pun tidak akan cukup menampungnya.
Disini aku duduk, melihatmu berlalu pergi. Melihatmu yang
terkadang menoleh kearahku sesekali, lalu berlalu lagi. Banyak tanya yang ingin
kuucapkan, namun aku hanya bisa menerima pergimu, yang sebenarnya kamu tidak
pergi jauh. Kamu hanya melanjutkan putaranmu yang tadi kau hentikan sejenak di
tempat dudukku.
Disini aku duduk, melihat semua adegan awal itu terulang
lagi. Sejujurnya, aku tidak pernah memperhatikanmu dengan baik. Namun semua
adegan diperlihatkan kepadaku dengan baik, dan kau menceritaiku dengan alur
yang baik. Ini bukan kedua ketiga keempat kalinya,
Dan disini aku duduk, menikmati setiap putaranmu dengan
sudut putaran yang masih sama.
Disini aku duduk, tanpa kopi. Aku bisa saja tertidur karena
lelah melihat putaranmu. Mungkin setelah ini, sebaiknya aku yang pergi. Pergi
dari tempat dudukku ditengah putaranmu, dengan begitu tidak akan ada lagi
penikmat itu, penikmat yang mungkin akan kau rindukan. Aku bercanda.
Disini aku berdiri, bersiap berlalu pergi seperti beberapa
orang yang sering kuceritakan. Nikmati putaranmu sendiri, pesan pesanku yang
sering terabaikan, aku tinggalkan ditempat biasa aku duduk.
- dari seorang penikmat dejavu, dibalik lembar keseratus dua puluh tiga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))