Dia membuka pintu untukku,“Hei, masuklah dan kau akan nyaman”Hening, sepi, hanya suara nafas dan kecanggungan yang terdengarLalu tawa itu memecahkan hening yang hampir tumpah“Jangan disana, bising.Kemarilah duduk, diam saja menemaniku”. KatanyaAku adalah riuh yang dengan bijak terdiam disampingnyaHanya duduk dan menikmati heningnya yang angkuhTak terusik, dunianya.Walaupun rasanya aku sangat ingin menggodanya menjadi pengusiknya“Dunia tak sesempit itu, usik saja dunia yang lain”,Dia hendak menyuruhku pergi?Aku datang, dan dia menyambutku.Barangkali, saat aku pergi, dia akan mengantarkanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Share yukk :))