Minggu, 27 Juli 2014

Tanyamu


Kenapa bertanya?
Apa kamu masih ingin mendengar jawabanku?
Jawabanku masih menarik untukmu?
Lalu untuk apalagi?
Apa semuanya akan kau tinggalkan ketika ku menjawab ‘iya’?
Atau aku yang akan sepenuhnya kau tinggalkan ketika ku menjawab ‘tidak’?
Atau tidak akan ada yang berubah, sama seperti saat sebelum kau bertanya?
“Tinggal menjawab saja susah,” katamu, mungkin.

“Kenapa aku harus menjawab?”

“Aku ingin tau,” lanjutmu

Bukan sekarang, aku sedang tidak ingin ditanyai.
Bagiku, semuanya tidak sesederhana yang dibenakmu

Jangan dengar kata orang, dengarkan hatimu
Kau lebih tau aku daripada mereka, Kau lebih mengenalku daripada mereka
Meski semuanya terlanjur dibatasi dengan kata ‘pernah’
Dengan hatimu yang terlanjur luluh dengan nama yang lain
Dengan keraguanmu tentang teguhmu untukku
Dengan ketidakberanianmu menghapus ‘batas-batas’

Aku masih ingat,
Ketika akhirnya kau menyebut sebuah nama itu, bukan namaku
Hingga akhirnya aku mengerti, bumi ini berputar terlalu cepat
Atau hatimu yang berpindah terlalu cepat
“Lebih lama lah bersamaku, sejenak.” kataku di waktu yang lain
Kau diam, memikirkannya, mungkin. Aku berlalu darimu .  
Aku takut membuatmu jatuh cinta.”, suaramu samar terdengar dari jarakku melangkah.

Sejak kapan kamu jadi penakut?
Sementara kau selalu mengajariku jadi pemberani
Kenapa kau baru bertanya sekarang?
Ketika aku sudah tak punya jawaban

‘iya’ atau ‘tidak’


"Aku tak pandai berbohong dan tak ingin menghianati kata-kata dalam hati. Tak sanggup menghindari pertemuan, namun tak bisa mengelak perpisahan. Apa aku sudah melakukan hal yang benar? Sementara tidak ada yang salah didunia ini untuk orang-orang yang belum mengerti." - Beku.












Sabtu, 19 Juli 2014

Kenapa Mendung Itu Abu-Abu?




Daun gugur,
Hujan menderas,
Teduh, mana teduh?
Bentengku tidak rapuh, hanya tak bisa menghianati kata-kata dalam hati
Kejujuran memang pahit, kata orang. Namun tak akan pernah menyesatkan
Dan aku, tak ingin tersesat lebih jauh dan semakin jauh dari ini
Sedangkan dengan diam saja, sudah bisa membuatku bahagia.

Setiap waktu pengelihatan memang tak pernah sama,
Manusia pun, dinamis, tak pernah sama di waktu yang juga tak sama
Ketika Tuhan, memberi celah dan berbagai alasan
Dan aku, tak bisa menghindar dan melewatkannya
Kenapa waktu tak pernah lelah melaju?

Sebuah pelukan tak selalu dalam dekapan
Dan kehangatan tak selalu dibutuhkan dalam sebuah kedinginan
Kedinginan mungkin lebih baik, agar pertemuan menjadi hal yang paling dirindukan
Pertemuan sebagai selimut terhangat, lebih dari pelukan manapun yang tak bisa mendekap.
Kenapa mendung itu abu-abu?
Kenapa padam itu belum sanggup datang?


-tulisan dari seorang wanita yang tak pandai berpuisi-



Minggu, 06 Juli 2014

Grey & Jingga, "A Romantic Indonesian Comic" :)




Bisa dibilang tulisan ini adalah tulisan lanjutan dari tulisanku yang berjudul ‘ Deg’, beberapa bulan yang lalu. Sekali lagi, tentang Grey & Jingga. Ini tulisanku yang dulu tentang perkenalanku dengan Grey & Jingga baca disini :)

Kalau sebelumnya komik ini cuma bisa dilihat di facebooknya Sweta Kartika, sekarang sudah ada versi print nya di Gramedia. Dan meskipun aku udah selesai baca versi onlinenya, tapi gak afdol kalau nggak punya versi print-nya. Harganya terjangkau, cuma 35 ribu rupiah. Dan udah bisa bikin kamu senyum-senyum pas baca komik ini, aku jamin. Komik romance model begini, bisa dibuat moodbooster-lovebooster (halah) ahahaa. Kalau di Surabaya, cuma ada di gramedia expo sama gramedia tunjungan plaza. Dan biar gak kecewa, sebelum ke gramed telfon aja custumer service nya dulu, soalnya pas aku kapan hari beli, udah tinggal sedikit. (untung belum kehabisan ehehe)




Dan kalau sebelumnya Cuma bisa denger soundtracknya di soundcloudnya Sweta Kartika, sekarang udah ada versi cd nya. Kalau yang ini belinya via online, karena kasetnya gak dijual di toko kaset. Harganya cuma 30 ribu. Dan karena mungkin rumahku diujung bumi dan ditengah hutan, ongkirnya lebih mahal dari harga kasetnya ahahaha. Tapi gapapa deh, untuk harta karun yang satu ini, sayang untuk dilewatkan.



Dan untuk yang satu ini, aku pengen ngasih sedikit reviewku, tentang soundtrack Grey & Jingga. (review ala ala aku ehehe). Sebelumnya denger lagu-lagu ini dengan suara vocal Sweta Kartika beserta gitarannya. Dan untuk album yang dijual ini, musiknya di arransement ulang sama anak ISI Yogyakarta. Dan sangat tidak mengecewakan. Over all, lagunya jadi lebih drama. Kualitas rekamnya juga udah bagus. (barangkali yang sebelumnya denger souncloudnya mas Sweta yang masih banyak noise nya ehehe) 

Pangeran Kesepian. Lumayan surprise denger arransement lagu ini. Musiknya pake instrument piano dan nuansanya jadi kayak lagu-lagunya Sherina. Cuma entah, hmmm mungkin cuma menurutku ada sesuatu yang kurang dilagu ini,(kurang dalem galaunya kayaknya hehe) atau ekspektasiku yang mungkin berlebihan. Tapi lagu ini tetep kece didengerin, khususnya buat yang lagi galau ehehe.

Kisah Cinta Senja Termanis. Arransementnya jadi lain banget dari aslinya. Entah ini jadi jazzy atau mungkin yang lainnya (maaf kalau salah). Lagu ini jadi nyaman banget ditelinga. Dan suara vokalisnya enak banget dilagu ini, vibra diujung-ujung sama cengkoknya itu hmmm (bukan cengkok dangdut tapi hehe). Cocok banget didengerin sore-sore. Sambil nungguin senja sama… (eaaa ehehehe)

Semenjak Ada. Fix, aku jadi suka banget sama lagu ini gegara dengerin versi barunya. Easy listening, dan kalau ikut nyanyiin bisa jadi senyum-senyum (hayoloh ahaha). Lagunya orang kangen yang malu-malu ini. Most favorite song from this album. :)

Hati Tak Bertuan. Kalau yang ini baru pertama kali denger. Lagu galau kedua di album ini, tapi untuk yang ini bisa berhasil bikin aku ikutan galau beneran. Dan cukup terkesan sama suara violinnya, dibagian reff sampai akhir bisa bikin hati ‘ter-iris’ dan diakhir lagu sampai netesin air mata. (beneran gak alay, mungkin karena aku gampang terharu denger lagu yang beginian, tapi suara violin diakhir lagu ini, bikin tumpah semua-muanya hihi :’))

Kisah Cinta Senja Termanis (Accoustic). Well, lagu ini aku daulat jadi soundtrack utama komik ini. Soalnya kalau denger lagu ini, langsung kebayang adegan-adegannya grey sama jingga. (adegan di komiknya ini ahahaha)

Over all, aku suka kesemuanya. Mas Sweta Kartika nya keren, bisa bikin komik beserta quote’s dan soundtracknya (jarang yang paket komplit gini). Buat anak ISI Yogya, keren juga nih musiknya jadi bagus dan sedikit makin rumit ehehhe, tapi keren. Karena lagunya jadi lebih eksklusif lagi, jadi limited edition. Buat kalian, terus berkarya ya, aku tunggu karya selanjutnya. :)
Buat penikmatnya, terus mengapresiasi ya, punyai karyanya yang asli. Anggep aja jadi bukti otentik kalau kamu suka/ngefans, atau mungkin ini salah satu cara mengapresiasi mereka. :)

#Support Our Local Art Work!


Thanks for Read, Goodreaders :D