Minggu, 27 Maret 2016

Warming... UP !




Antara terasa atau tidak, sekarang aku udah kuliah semester 4. Entah benar atau enggak mitos yang dibilang sama orang-orang, kalau semakin tua semesternya niscaya kuliah akan terasa semakin membosankan atau mungkin karena kadar kemalasan yang semakin membumbung tinggi.

Dan kali ini, entah habis liburan semester tiga yang kelamaan, atau emang bawaan mitos, aku mulai merasakannya. Astaghfirullah. Huhu. Mulai dari yang mager ke kampus, mager ngerjain tugas, mager nulis, mager dengerin dosen, mager… (stop!udahan dhannnnn)

Mager atau males gerak ini entah karena apa. Alasan paling mendekati benar mungkin karena masih bawaan liburan kuliah (padahal kerja tetep masuk terus huwoo). Entah kurang piknik atau kepala yang masih penuh membuat mager ini berkuasa. Mulai berfikir yang serba praktis agar cepat saji kalau tiba-tiba ada tugas dari dosen. Dan tiap kali ngerjain tugas, ada aja gitu halangannya (yang sebenernya bukan alasan juga sih) mulai dari yang sambungan internet lemah (soalnya rumah diujung bumi), keenakan dengerin musik, keenakan browsing, keenakan nonton drama korea, keenakan maen soundcloud, keenakan maen, dan keenakan-keenakan laiinya yang bikin lama ngerjain tugas. Hingga sampai sekarang pun, masih aja nerapin sistem belajar kebut semalam.

I think, that is really my style!

Setiap orang emang punya cara belajarnya masing-masing. Ada yang paling nggak bisa kalau buru-buru. Ada yang paling bisa kalau keburu-buru. Aku sering bercanda sama temen-temen kalau aku bakal ngerjain tugas H-1 dikumpulkan. Bercandaan yang beneran. Dan kebanyakan temenku juga tau kalau aku orangnya begitu. Kadang kalau aku lagi bener (tugas selesai jauh sebelum deadline) aku malah diketawain dikira bercanda, haha, image sbks sudah melekat rasanya.

Untuk tugas kelompok sbks sangat tidak dianjurkan, karena bakal super ribet (ada diskusinya kan).  Tapi kalau untuk tugas individu, it’s ok. Oke, buat kamu yang suka memacu adrenalin dan punya mantra “the power of kepepet”. Semester-semester sebelumnya pun sama kayak gini, baru bener-bener ngerjain tugas diatas jam 9 malem, ditemenin segelas es kopi (biar kayak penulis keren lainnya haha),ngadep laptop, eh tapi malah belum ngerjain tugas. Malah nulis ini, buat posting di blog. Karena lagi mood nulis berisi curhatan keluh kesah kayak gini. (kurang-kurangin dhan…)
Sebenernya, bukan tanpa tujuan sih nulis ini. Selalu ada maksud dibalik setiap posting di blogku hahaha. Semoga ini tujuan yang mulia. Tujuannya, “HEI KAMU JANGAN MAGER LAGI, UDAHAN WARMING UP NYA, AYO UP LAGI! MASIH PENGEN JADI PELUKIS SENYUM KAN KAMU?” – (ngomong didepan cermin)

Tujuan kuliahku memang bukan untuk menjadi peraih nilai tertinggi, karena nyatanya aku belum mampu. Dan aku sangat tau, bahkan semua orang juga tau, bahwa nilai tertinggi tidak menjamin apapun, meskipun tak ada salahnya juga memiliki nilai tertinggi :) 

Dalam fikirku, aku semangat melakukan ini adalah karena aku sedang mencari ini itu. Semoga diujung kuliah ini, aku lulus karena aku telah menemukan ini itu. Semangathap! Ada yang sudah ku temukan, namun banyak hal yang masih kucari. Semoga mission completed sampai akhir!
 
For the last, “JANGAN MAGER, KESAYANGAN(NYA)” :)
Hehe.

AIYO SEMANGART!


Yang Ku Ingat




Yang ku ingat tuturnya ketika aku sedang mengetikkan sesuatu di notebookku
Yang ku ingat senyumnya ketika aku sedang menulis lagu di sore hari
Yang ku ingat lakunya ketika aku sedang berjalan dijalanan kota
Yang ku ingat ketenangannya ketika aku merasa sangat ramai
Yang ku Ingat sendunya ketika aku sedang melamun
Yang ku ingat candanya ketika aku sedang bersedih
Yang ku ingat minuman kesukaannya ketika aku sedang haus
Yang ku ingat makanan kesukaannya ketika aku sedang lapar
Yang ku ingat suaranya ketika aku sedang memikirkannya

Begitu banyak yang ku ingat, meski tak pernah berusaha ku ingat
Katanya, Aku adalah wanita yang kuat
Katanya, Aku pasti bisa mendapat yang terbaik
Katanya, Aku adalah orang tersendu, setelah dia.
Bagaimana caraku agar tidak mengingatnya?
Bila ketidakbiasaanku bersamanya sudah menjadi kebiasaanku
Bila usahaku melupakannya sudah menjadi sesuatu yang paling kuingat




Pelukis Senyum Ibu




Bismillahirrahmanirrahim..

Hari ini aku melukis senyum Ibu. Aku pelukis amatiran. Maka dari itu aku belajar keras menjadi pelukis, pelukis senyum Ibu.

Kali ini Tuhan mengijinkanku. Aku sangat berterimakasih kepadaNya. Aku ingin menghadiahi Ibu sesuatu, sesuatu yang sebelumnya pun tak pernah aku fikirkan. Dan Tuhan menjadikannya nyata. Sekarang, aku tak lagi takut memikirkan sesuatu-sesuatu itu, Tuhan selalu mendengar, lalu mengabulkannya. Tuhan Maha Baik kan? :)

Senyum Ibu hari ini, sebenarnya atas bantuan Tuhan yang membantuku membuat lengkungan senyum itu menjadi indah dilihat. Tepat dihari ulang tahun Ibu. Serba kebetulan yang indah. (Tapi jangan bilang-bilang Ibu ya kalau kali ini aku dibantu Tuhan, sstttt)

Aku tau, tulisan ini tidak akan dibaca Ibu, kecuali kau menunjukkannya. Biar saja, ini rahasia kita.
Dan sekarang aku kecanduan, kecanduan melukis.
Aku mungkin tak bisa berjanji, namun aku akan mengusahakan menjadi pelukis yang pandai nantinya, 

….Pelukis Senyum Ibu :)


Dengan ridhoNya, 26 Maret 2016
Terimakasih, Allah :)