Rabu, 15 Juli 2015

Ramadhan untuk Ramadhani



 
Malam ini, malam terakhir bulan Ramadhan. Besok adalah hari terakhir kita menjalankan puasa Ramadhan di tahun ini. Kurang dari sehari lagi Ramadhan pergi. Pergi dan menjadi yang paling dirindukan lagi.

Tahun ini Ramadhan mengajarkanku tentang rendah hati, tentang perhitungan Allah yang tidak pernah bisa kita terka, taksir atau tertebak. Dia selalu punya caraNya menunjukan betapa kuasaNya Dia. Dan belum ada apa-apanya aku ini sebagai seseorang yang mengaku menghamba pada-Nya namun pembuktian cintaku kepadaNya belum sebesar hamba-hambaNya yang lain, yang berlomba-lomba menarik perhatianNya, termasuk aku.

Tahun ini Ramadhan mengajariku tentang mensyukuri waktu yang kita punya, tentang berharganya ia karena tidak ada sedetik pun waktu yang bisa terulang, sedang penyesalan selalu hadir tepat setelah waktu itu berlalu. Dan rasa kecewa adalah sebaik-baik pelajaran agar kita belajar dan selalu berbaik sangka kepadaNya, Sang Pengatur Segala Cerita Kehidupan. Mengutip dari kata-kata seorang teman, selalu yakini, “Allah menyayangi kamu, dan Allah ingin kamu belajar banyak hal didunia ini.” Dan barangkali ikhlas itu susah, maka keyakinan tentang beberapa hal tadi bisa menguatkan hati kita, kerelaan tentang segala sesuatu yang tak terengkuh. Namun dibalik itu semua, selalu yakini Allah telah menyiapkan cerita yang lebih indah pada waktunya nanti, yakini saja. Allah Maha Baik, Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Bukankah Allah adalah apa yang diprasangkakan hambaNya? Seperti kataNya? Dan barangkali, Allah adalah satu-satunya yang tak akan mengingkari janji.

Tulisanku ini, ku tujukan untuk RamadhanNya yang menyapaku tahun ini. Semoga tahun-tahun berikutnya Ramadhan masih bersedia menyapaku, dalam keadaan yang selalu lebih baik dari sebelumnya, amin. Bulan kelahiranku, yang akan ku rindu, yang akan semua orang rindukan. Semoga Allah selalu mengijinkan kita bertemu ya, Ramadhan. Semoga Allah mengabulkan :)

Dan kepadaMu Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui Segala Isi Hati, tulisan ini ditulis oleh seorang ‘ciptaanMu’ yang membutuhkanMu untuk menuntunnya disetiap langkahnya agar selalu mengarah kepadaMu. Tuntun dia selalu Ya Allah, ridhoi setiap jalannya, pertemukan dia dengan orang-orang yang akan membuatnya lebih dekat denganMu. Amin.

Ku yakin satu hal, Engkau Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,



“Ya Allah, jadikan kami, hambamu yang Kau cinta..” – Salam Ramadhan, Gita Gutawa.




*tulisan ini aku tulis, sebagai pengingatku yang mungkin pelupa. Agar aku tak lupa rasa-rasa yang kulewati dan hal-hal yang terlewatkan pada Ramadhan ini. Aku bukanlah seorang yang kau lihat religius, atau tiba-tiba menjadi religius pada bulan Ramadhan ini. Aku membebaskanmu menilaku sesuka hatimu. Namun bila kau tau rasanya rindu, barangkali itu yang sedang kurasakan saat menulis ini. :’)



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share yukk :))