Sabtu, 17 Januari 2015

Biarkan Aku Tetap Menjadi Anak Kecil





Biarkan Aku tetap menjadi anak kecil, yang mudah tersenyum dan bahagia. Bukan karena punya banyak uang atau kekasih yang tampan, namun hanya karena Aku diberi sebuah permen lollipop dan sesuap eskrim rasa coklat.

Biarkan Aku tetap menjadi anak kecil, yang mudah menangis dan memaafkan. Anak kecil memang cengeng dan sensitif. Namun lihatlah, mereka akan melupakan tangisannya karenamu kemarin, dan mengajakmu bermain kembali seperti sebelum Kau membuatnya menangis.

Biarkan Aku tetap menjadi anak kecil, yang bergerak kesana kemari tanpa lelah. Anak-anak kecil suka bergerak dan tak bisa diam. Kadang menyebalkan dan  tak bisa diatur. Namun sekarang Aku jadi tau, bergerak kesana kemari itu menyenangkan, ternyata.

Biarkan Aku tetap menjadi anak kecil, yang punya berjuta-juta mimpi.  Anak kecil tak pernah takut bermimpi besar, meski mereka tak benar-benar tau tentang mimpinya. Namun mimpi itu berhasil membuat mereka rajin belajar, agar mimpinya lekas terwujud, kata Ibu Guru. Barangkali, belajar tak melulu tentang rumus-rumus fisika.

Biarkan Aku tetap menjadi anak kecil, yang menyukai siapa saja yang tulus kepadanya. Bukan karena paras elok atau tahtanya. Bukan hanya berteman dengan mereka yang punya ini itu, atau wajah paling rupawan. Anak kecil punya insting semacam itu, merasa nyaman dengan orang yang tulus menyayanginya, siapapun dia.

Biarkan Aku tetap menjadi anak kecil, bukan karena aku kekanak-kanakan, melainkan agar aku tetap jadi sederhana dan apa adanya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share yukk :))