Minggu, 28 April 2013

Copyright? No, It’s Like Copyleft...






Well. Readers, hari ini aku pengen cerita sesuatu, agak serius dikit ya, dikit aja, hehe. Jadi gini, uhm.


Question 1 : “Pernahkah kamu membuat sesuatu? Semacam karya?”

Question 2 : “Kalau pernah, sudahkah kamu mempublish karyamu itu?”

Question 3 : “Karyamu diakui, tapi kamu tidak, apa yang akan kamu lakukan?”

Question 4 : “Karyamu diklaim, diamandemen. Tapi bisa tersebar luas, sedangkan orang orang tidak tau. Menurutmu bagaimana?”



Balik lagi.


Satu.

Aku nggak tau seberapa ngefek tulisanku untuk orang lain. Dan hari ini aku sedikit terbelalak ketika aku tak sengaja membaca status fb temanku disana, dimana statusnya “sama persis” dengan yang pernah aku buat seminggu lalu. Awalnya, aku kira ini hanya kesamaan biasa. Wajar. Dengan rasa penasaran aku iseng buka timelinenya (sebelumnya nggak pernah). Dan semakin terbelalak lagi, setelah baca timelinenya yang isinya, okey, copypaste dengan apa yang pernah aku tulis. Sebentar, sampai sini. Ada perasaan semacam senang, sisanya miris. Mungkin, kata kataku nyentuh hatinya. Dan semacam di retweet ke followersnya kalau anak twitter bilang. Untuk yang satu ini, okey bisa diterima, bisa di tolerir.


Dua.

Semakin baca timelinenya, semakin terbelalak lagi. Pas baca notes facebooknya, yang isinya copy paste dari blog ini. Ceritanya sama. Cuma diedit nama tokoh tokohnya. Dan seakan akan real dia pernah mengalami hal itu. Tulisan tulisanku, di copy, ini dicopy loh bukan re-write. Tentang malam mingguku sama mbak yani, gramedia, fahd jibran, semuanya. Miris kan?


Tiga.

Ini pengalaman pertamaku, jujur. Jadi harap maklum ya . Aku juga suka tulisan tulisan orang, suka mengutip. Iya, mengutip. Ini semacam penghargaan terhadap penulis. Entah yang sudah terkenal, maupun masih abal abal. Bahkan jika kata kata itu keluar dari adikku, aku akan memberi tanda petik dua (‘’..”) dan menyebutkan nama adikku setelahnya. Itu contoh sederhana. Namun bukannya disitu malah yang menjadikan cerita itu menarik? Ah andai dia tau.


Empat.

Kecewa pasti. Ada rasa manusiawi dalam diriku, tentang pengakuan. Ingin diakui. Setiap orang ingin menunjukan dirinya. Dan bagaimana jika karyamu disuka, namun setau mereka karya yang disuka itu bukan karyamu, melainkan karya orang lain? Miris kan? Mungkin dia belum pernah.



Untuk meredam segala rasa yang teraduk aduk ini, aku berdialog dengan seseorang, ya yang ku percaya bisa sedikit meredamnya..


“Kalau kamu punya karya, banyak yang tau, tapi mereka taunya itu karya orang lain, kamu harus gimana?” tanyaku.
“Karya TA disini dibajak orang lain terus dikasetkan dengan nama orang lain, menurutmu gimana?” dia balik bertanya.
“Sakit, seneng sih banyak yang tau, tapi pengakuan itu perlu” jawabku sedikit kesal.
“Hal positifnya suatu karya dibajak karena karya itu bagus dan baik. Mau dibajak sekalipun, kita tetap pengarangnya. Wajar kalau di launching terus dibajak. Yang nggak wajar, belum dilaunching udah dibajak.” jawabnya sedikit menghibur.
“Ceritaku dicopy paste tanpa nyantumin namaku, diedit sekadarnya dan diklaim tulisannya. Gila kan?” 
“Enggak gila. Sebuah karya, tanpa ada nama label dan dishare ke social media, jika ada yang bajak salah siapa?”
“Iya salahku.” – Aku terdiam.



Lanjut.


Copyright.

Maka anggap saja aku adalah penulis  amatiran. Blog ini semacam diary, copyright? Rasanya masih jauh dari rengkuhan. Apa pernah kamu menjumpai, buku diarymu ada copyrightnya? (pengen ketawa) Enggak kan?( mungkin Raditya Dika adalah salah satu yang beruntung). Walaupun aku pengen suatu hari nanti jadi kayak Ipho Santosa. Dia keren, dibukunya ditulis “Copyright? Copy as right” secara tidak langsung dia memperbolehkan orang orang untuk membajak karyanya. Iya, dia penulis gila yang pernah aku tau. Bukunya bukan seperti novel kebanyakan, bukunya tentang motivasi diri. Bagaimana cara menghidupkan engsel engsel potensial hebat dari diri kita untuk menjadikan kita sesuatu. Okey, itu Ipho. Siapa yang tidak kenal dia?

Sedangkan aku? Siapa aku? Okey, aku belum  siapa siapa. Dan aku sangat tau dan menyadari sekali, blog ini belum ada copyrightnya. Mungkin kata kata Ipho tadi cocok buat blog ini, atau mungkin semua blog didunia, yang ada. “Copyright, Copy as Right” – Ipho Santosa.


Jadi mulai sekarang, dengan penuh rasa kesadaran. Kepada pembaca yang ku sayang, blog ini bebas. Silahkan mengutip sesuka hati. Iya, mengutip :) . Aku hanya bisa menghimbau. Tak ada sanksi kalau melanggar kok hehe. Hanya, jadilah generasi pengapresiasi ya Readers :)

*

Google Image


FYI, tentang copyleft, itu lawannya copyright. Kalau copyright itu adalah hak cipta. Copyleft adalah sebaliknya. Semacam semua yang menentang tentang pembatasan dan perlindungan hak cipta, kayak "satu karya, milik semua."(sejujurnya ini mengesalkan kan? tapi ada yang kayak begini loh)  *dapet info dari google hehe


Dan yang terakhir, Readers,


“Karya, sesuatu yang kamu cipta, imaji kan, dan lalu dituangkan. Entah diatas selembar putih, atau yang maya terlihat. Yang kamu tata rapi, atau berserakan disetiap sudut fikirmu dan terkadang lupa kamu susun lagi. Jaga mereka (karyamu), entah kamu siapa siapa ataupun yang belum siapa siapa. Mereka (karyamu) begitu liar berputar berlarian memenuhi setiap jengkal langkah yang mengejutkan. Jaga mereka baik baik ya, mereka berharga. Hingga saatnya nanti, dunia harus tau mereka, dan mereka ada karenamu, karenaNya.”



Mari berkarya guys, show it up, make it up :D

SemangArt ya, Keep it up !! ;)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share yukk :))